Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Pemkot Kupang Terus Menyasar Warga Tidak Mampu, Kali ini Rumah Pemulung Dibedah

Avatar photo
Foto. Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM,MH turun langsung bersama istri Ny. Hilda Riwu Kore Manafe, menyerahkan kunci rumah dan bantuan lainya.
Foto. Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM,MH turun langsung bersama istri Ny. Hilda Riwu Kore Manafe, menyerahkan kunci rumah dan bantuan lainya.

Rumah terakhir yang diserahkan juga kemarin itu adalah rumah milik Ibu Yosavinas Tolaen. Seorang janda yang hidup sebatang kara di Kelurahan Penkase-Oeleta. Wali Kota disambut dengan ritual adat oleh para tokoh adat di Kelurahan Penkase-Oeleta.

Yoksan Banobe, perwakilan yang menyampaikan kata hati keluarga Tolaen-Kase, mengucapkan terima kasih atas program bantuan bedah rumah yang menurutnya menyentuh rakyat kecil yang tidak mampu.

Selain mengapresiasi program bedah rumah, dia juga berterima kasih atas pembangunan infrastruktur yang semakin mengubah wajah Kota Kupang di masa kepemimpinan Wali Kota Jeriko.

Baca Juga:  Sampaikan Catatan Strategis atas LKPJ Bupati Kupang Tahun 2023, Ketua DPRD: Tugas Kita Belum Selesai

“Kami menyampaikan terima kasih karena pemerintah telah menata wajah Kota Kupang dengan membangun taman-taman, menambah lampu jalan dan juga membangun proyek air bersih yaitu SPAM kali dendeng yang sebentar lagi bisa kami nikmati” tambahnya.

Dalam penyerahan tersebut Wali Kota Kupang yang akrab disapa Jeriko itu menegaskan bahwa ia bersama Wakil Wali Kota Kupang akan terus berupaya agar sebelum meletakkan jabatan pada Bulan Agustus tahun ini semua program ini dapat tereksekusi secara baik.

“Dalam kondisi apapun kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan semua program prioritas sebelum bulan Agustus nanti” tambahnya.

Baca Juga:  Miris, 5 Bulan Dokter PTT di Kabupaten Kupang Belum Gajian, Ini Jawaban Kadis Kesehatan

Wali Kota menyadari bahwa masih banyak warga yang membutuhkan bantuan. Untuk itu masyarakat dihimbau untuk bersabar, karena keterbatasan anggaran Pemkot sehingga bantuan dilakukan secara bertahap dengan melihat skala prioritas.

Wali Kota juga meminta para lurah untuk aktif memberikan masukan, agar program bantuan kepada masyarakat dapat berjalan lancar.

“Para lurah merupakan telinga dan mata pemerintah untuk melihat kebutuhan warga, baik yang terkait dengan lampu-lampu jalan di kelurahan masing-masing atau program lain seperti beasiswa bagi anak sekolah dan mahasiswa” tutup Jeriko. *

( Makson Saubaki)


Powered By NusaCloudHost