Kupangberita.com — Ketua TP. PKK NTT, bunda Julie Sutrisno Laiskodat menyesalkan dan kecewa lantaran anggaran untuk penanganan stunting dan desa model dipangkas di Badan anggaran DPRD NTT.
Padahal replikasi yang di lakukan TP. PKK NTT dan Dekranasda ini sangat membantu Pemerintah propinsi NTT dalam penanganan gizi buruk, pencegahan stunting, peningkatan ekonomi masyarakat dan peningkatan SDM.
Jika anggaran ini tidak dipangkas tentunya, setiap tahun ada puluhan desa model yang akan dikembangkan di NTT.
Ketua TP. PKK NTT, bunda Julie Sutrisno Laiskodat Kamis ( 2/12) di Kantor Bupati Kupang mengatakan saat Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IV tentang penanganan stunting dan Komisi II DPRD NTT tentang Dekranasda NTT yang sudab berlabel ISO termasuk desa Model direspon secara baik.
“Tetapi pada saat komisi mengangkat ke anggaran kami tidak didukung, dan desa model di coret.Perjuangan saya tidak akan stagnan, saya akan tetap berjuang mencari CSR dan NGO lain,”ujar bunda Julie.
“Ada informasi bahwa PKK ini berada dibawah dinas PMD dan Dekranasda berada dibawah Dinas Penindustrian.Alokasi dananya tidak boleh lebih besar dari induknya.
Disadari induk kami itu PMD. Tetapi kami anak kerja lebih bagus dan berhasil harus ikut induknya atau bagaimana? Saya tidak mengerti dengan alasan itu menurut saya tidak tepat.” Beber Julie.
“Saya akan berpegang kepada janjinya untuk setiap tahun melahirkan desa model disetiap kabupaten di NTT.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.