Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

Monitoring di Kabupaten Kupang, Kementan Dorong Peningkatan Produksi Padi dan Perluasan Areal Tanam

Avatar photo
Reporter : Makson Saubaki Editor: Redaktur
Foto. Monitoring di Kabupaten Kupang, Kementan Dorong Peningkatan Produksi Padi dan Perluasan Areal Tanam.
Foto. Monitoring di Kabupaten Kupang, Kementan Dorong Peningkatan Produksi Padi dan Perluasan Areal Tanam.

Oelamasi, KupangBerita.com, — Dalam upaya antisipasi dampak el nino yang mengakibatkan kekeringan berkepanjangan, Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya semaksimal mungkin dalam meningkatkan produksi pangan khususnya padi di Indonesia.

Salah satu upaya penting yang dilakukan Kementan dalam memasok kebutuhan air sebagai penunjang peningkatan produksi padi yaitu menggalakan secara massif program pompanisasi air.

Hal ini berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan indeks pertanaman dan perluasan areal tanam padi di lahan-lahan pertanian tadah hujan, khususnya di Kabupaten Kupang, Provinsi NTT.

Baca Juga:  Kabar Baik Bagi ASN di Kabupaten Kupang, TPP Akan Dibayar Setiap Bulan

Dalam upaya mendukung program tersebut Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Lahan Marginal, Anny Mulyani, melaksanakan monitoring serta verifikasi lokasi sawah tadah hujan yang membutuhkan pompanisasi untuk Perluasan Areal Tanam (PAT), Rabu (24/4) di Desa Oefafi, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang.

Tiba di lokasi Bendung Batuoe, Anny Mulyani langsung berdiskusi dengan para petani di Desa Oefafi.

Para petani keluhkan karena luas area lahan mereka kurang lebih 102 Ha, tetapi tahun ini hanya bisa garap hanya 12 Ha. Karena kurangnya pasokan air.

Baca Juga:  Polres Kupang Kirim 230 Calon Bintara ke Panitia Polda NTT, Ini Pesan Kapolres Kupang

Kondisi bedung tersebut, kini tidak bisa menampung air. Atas persoalan ini masyarakat meminta agar adanya peningkatan bendung tersebut ke status bendungan dan memindahkan lokasinya ke titik yang ada sumber air.

Kini kebutuhan pasokan air sangat kurang untuk mengairi lahan seluas 20 Ha, meski ada bantuan motor air dari Dinas Pertanian Provinsi NTT.

Dari hasil diskusi tersebut, Anny Mulyani meminta masyarakat untuk bersabar sambil menunggu usulan mereka di perjuangkan di kementerian pertanian.


Powered By NusaCloudHost