KupangBerita.com, — Fenomen Hari Tanpa Bayangan akan kembali terjadi di Indonesia yang dimulai hari ini 21Februari 2024. Dan wilayah yang paling banyak mengalami fenomena ini di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Terkait jadwal dan lokasi wilayah yang mengalami fenomena Hari Tanpa Bayangan atau Kulminasi Utama telah disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Sesuai penjelasan BMKG, fenomena Kulminasi Utama ini terjadi ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.
Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala atau di titik zenit.
Dampak dari kondisi ini bayangan benda tegak akan terlihat atau “menghilang”. Karena bayangan benda bertumpuk dengan benda itu sendiri.
Oleh karena itu, fenomena hari Kulminasi Utama juga dikenal sebagai fenomena Hari Tanpa Bayangan.
Berdasarkan siaran pers, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menjelaskan bahwa hari tanpa bayangan terjadi karena bidang ekuator Bumi atau bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi Bumi.
Posisi Matahari dari Bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 derajat LU hingga 23,5 derajat LS. Hal tersebut dikenal sebagai gerak semu harian Matahari.
Tahun ini, Matahari tepat berada di khatulistiwa pada Selasa 20 Maret pukul 10.06 WIB dan 22 September 2024 pukul 19.43 WIB.
Hari Tanpa Bayangan periode pertama 2024 di Indonesia akan terjadi hari ini pada Rabu (21/02/2024) dimulai di Baa, Kabupaten Rote Ndao, Propinsi NTT, saat kulminasi utama tercapai pada pukul 12.01.29 WITA.
Jadwal kulminasi utama periode kedua terjadi mulai 7 September 2024 di Sabang, Aceh, sampai dengan 21 Oktober 2024 di Baa, NTT.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
