Lebih lanjut dikatakan Marselina sejak dimulainya pekerjaan ini
kegiatan proses belajar mengajar dilakukan dalam 3 shif.
Tetapi saat ini tinggal 7 ruangan belum rampung, sehingga kegiatan belajar mengajar dilakukan dalam 2 shif.
“Saat ini, sistim KBM kami gunakan 2 shif. Tetapi anak didik dan guru dengan waktu mengajar hingga jam 6 sore mulai dari Senin sampai Sabtu.
sehingga dengan adanya persoalan ini Dinas P dan K sebagai payung yang menaungi sekolah dapat merespon cepat persoalan ini.
Bila persoalan ini dibiarkan berlarut, maka yang terjadi anak-anak didik kami dikorbankan dalam KBM , yang pada akhirnya berdampak mutu pendidikan,”katanya.
Sementara itu, Pelaksana Kontraktor Pekerjaan Mas Wahyu mengatakan kegiatan rehab sekolah ini 7 gedung yang didalamnya ada 42 ruang kelas.
Sementara total biaya bagi pekerja yang belum terbayarkan dari pihak pemberi pekerja sebesar Rp 95 juta. Ditambah biaya material yang belum terbayarkan juga cukup besar sehingga mengakibatkan terbengkalainya pekerjaan ini. ***
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.