Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

STIKUM Kupang akan Lakukan Kerjasama Bilateral Bidang Pendidikan antara Indonesia dan Timor Leste

Avatar photo
IMG 20220715 WA0033 e1657894843724

Kupangberita.com — Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIKUM) Prof. Dr. Yohanes Usfunan, SH.,MH., lakukan kerjasama bilateral pada bidang pendidikan antara Indonesia dan Timur Leste.

Hubungan kerja sama ini akan dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universidade da Paz (UNPAZ) Timor Leste pada tanggal, 21 – 23 Juli 2022 mendatang.

Langkah awal yang akan dilakukan, maka panitia kegiatan yakni Josep Leonardy Ahas, S. Fil, SH.,MH (dosen STIKUM), Fredianus Neonub, S.Fil (Sekretaris Direktur STIKUM), Zakaria B. Usfunan (Sekretaris LKBH STIKUM), Lodovikus I. F. Lamury (Kordinator Umum), Ronald Januar Tamoes (Ketua BEM STIKUM), Yufra Banamtuan (Ketua BLM STIKUM) dan Chris M. Bani (Sie. Akademi), berkesempatan bertemu dengan Gubernur NTT sekaligus Ketua Dewan Penasehat STIKUM Dr. Viktor Bungtilu Laiskodat, guna beraudiens sekaligus meminta pandangan terkait kegiatan yang akan segera dilaksanakan.

Baca Juga:  Kabar Baik Bagi Tenaga Honorer Guru Lulusan SMA, MenPAN RB Sedang Lakukan Upaya Ini

Josep Leonardy Ahas mewakili Prof. Yohanes Usfunan, pada kesempatan tersebut menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Direktur Utama STIKUM yakni Prof. Yohanes Usfunan karena masih berada di Bali.

Josep Leonardy Ahas, juga menjelaskan bahwa kegiatan MoU, antara STIKUM dan UNPAZ Timor Leste ini, merupakan langkah konkret STIKUM dalam melakukan kerjasama bilateral bidang pendidikan antara dua negara yakni Indonesia dan Timor Leste.

Menurutnya, kerjasama tersebut diharapkan semakin mendorong fokus STIKUM dalam menggerakan program internasionalisasi kampus. Selanjutnya dalam kegiatan tersebut akan digelar seminar Internasional dan juga bedah buku “Gagasan Falsafah Uma Lulik Sebagai Dasar Negara Republik Demokratik Timor Leste”.

Baca Juga:  Wajah Pendidikan di NTT, Siswa SDN Let’Ana Belajar di Bawah Guyuran Air Hujan dan Lumpur

Gubernur NTT diminta membawakan materi dalam seminar tersebut yang akan membahas tentang “Memperkokoh Kedudukan Pancasila Sebagai Sumber Dari Segala Sumber Hukum Dalam Menangkal Radikalisme”.

Seperti gayung bersambut, kegiatan yang digagas STIKUM ini diapresiasi Gubernur NTT, tapi dirinya tidak bisa hadir karena ada agenda penting yang sudah terjadwalkan yakni mendampingi Presiden RI dan Presiden Timor Leste di Labuan Bajo.


Powered By NusaCloudHost