Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Kabupaten Kupang Jantungnya Lumbung Pangan Bagi Kota Kupang

Avatar photo
IMG 20211118 WA0056 2 e1637227323409

Bagi Victor yang terpenting kesejahteraan masyarakat dan kebangkitan NTT dari segala sektor harus berubah. Terutama petani, jadi petani merupakan profesi terlama di dunia alias profesi purba.

Perubahannya, zaman sekarang perlu lakukan lebih banyak lagi riset dan inovasi, untuk lebih mengoptimalkan usaha pertanian,”tuturnya”.

Pertanian tidak semata-mata untuk pertanian saja, kembangkan ke usaha peternakan. Lanjutkan dengan riset untuk pakan ternak.

Sebab 80% pakan ternak datang dari jagung. NTT harus maju dalam penelitian. Rubah dengan desain yang bagus, bibit-bibit unggul yang bagus, rubah mindset.

Baca Juga:  Sukseskan Pilkada 2024, Pemkab Kupang Siapkan Anggaran Rp 44 Milyar

“Perubahan seperti itu pertama datang dari Pemerintah. Pemerintah harus mampu desain cara kerja, kerjakan secara luar biasa. Sinergikan TNI, Polri serta seluruh pihak yang berkompeten dalam pembangunan. Maka yakin, NTT akan sejahtera,”ujarnyam

Sebelumnya, Helena Da Silva selaku peneliti dari Balitbangtan Kementan RI yang ditemui sebelum berlangsungnya kegiatan panen menjelaskan, tanam padi dimulai agustus 2021, dengan rentang waktu 4 bulan panen.

Untuk perbenihan Da Silva jelaskan pasca panen pengeringan sampai kadar air 10% dan dilanjutkan prosessing perbenihan.

Baca Juga:  Peringati HUT Kota Kupang, Camat dan Lurah Dapat Kendaraan Dinas

Perbenihan masa dormansi bisa sampai menjadi benih untuk layak disertifikati, menjadi wewenangnya Balai Sertifikasi Benih (BSB).

Kemudian di uji laboratorium layak atau tidak. Sejak awal persiapan lahan dikawal oleh BSB, sampai pasca panen. Jika dinyatakan lolos uji baru dikeluarkan sertifikat,”jelasnya”.

( Makson Saubaki)


Powered By NusaCloudHost