Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Hari Guru 2023, PGRI Kecamatan Batuputih Beri Penghargaan kepada Tokoh Penggerak Literasi

Avatar photo
Reporter : AK Editor: Redaktur
Foto. Hari Guru 2023, PGRI Kecamatan Batuputih Beri Penghargaan kepada Tokoh Penggerak Literasi.
Foto. Hari Guru 2023, PGRI Kecamatan Batuputih Beri Penghargaan kepada Tokoh Penggerak Literasi.

Soe, KupangBerita.com, — Memperingati Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke-78, Tahun 2023,  Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Batuputih, Kabupaten Timor Tengah Selatan menggelar upacara bendera, bertempat di halaman SMK 1 Batuputih pada Sabtu (25/11) pagi.

Upacara bendera tersebut dihadiri Camat Batuputih,Aries B. S Kesaulya, Ketua PGRI Ranting Batuputih, Noh Tanaem, S.Pd, M.Pd, Kapolsek Batuputih,IPTU Jenedi Lian, Kepala Desa Oebobo, Ibrahim Selan dan para guru se-kecamatan Batuputih.

Mentri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Republik Indonesia, Nadiem Abdul Makarim dalam amanatnya yang dibacakan oleh Camat Batuputih, Aries B. S Kesaulya mengatakan, tahun ini mungkin menjadi tahun terakhir saya merayakan Hari Guru Nasional sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Baca Juga:  Batas 29 April, Kemdikbud Buka Formasi Untuk Guru SD, SMP, SMA/SMK Sederajat

Hal ini membuat saya merasa sedih, karena saya pasti akan rindu bertemu dengan Ibu dan Bapak semua.

Tapi di balik itu, tersimpan rasa yakin dan optimis yang sangat kuat dalam benak saya. Saya yakin bahwa Ibu dan Bapak guru sebagai nakhoda tidak mau membalikkan lagi arah dari kapal Merdeka Belajar.

“Saya optimis bahwa semua pendidik di seluruh Indonesia, masih akan terus bergerak mewujudkan Merdeka Belajar,” katanya

Keyakinan ini lanjutnya, tumbuh dari hal-hal yang berhasil kita capai bersama dalam empat tahun terakhir.

Baca Juga:  Wajah Pendidikan di NTT, Siswa SDN Let’Ana Belajar di Bawah Guyuran Air Hujan dan Lumpur

Pada tahun pertama Merdeka Belajar, kita menghapus Ujian Nasional dan memberi kepercayaan kepada guru untuk menilai hasil belajar muridnya.

“Kita menerapkan Asesmen Nasional agar kita semua berfokus menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan menyenangkan.

Lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan literasi dan numerasi serta karakter murid,”ujarnya.

Dijelaskan Nadiem dalam amanatnya, Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang ditunggu-tunggu para guru, karena tidak hanya meringankan beban murid berkat pengurangan pada jumlah materi, dan penekanan pada pemahaman yang mendalam, tetapi juga memerdekakan guru untuk mengolah kreativitasnya dan berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan murid.


Powered By NusaCloudHost