“Sebagai anak Amarasi saya cukup sayangkan cara kerja seperti ini. Rakyat memang butuh perbaikan jalan namun alangkah baiknya dikerjakan dengan baik, kasihan kalau sudah dipercaya untuk kerja tapi hasilnya rusak seperti ini. Selain masyarakat dirugikan, negara juga ikut rugi,” Kata Chris.
Dikatakan Chris, jika semua titik yang rusak ditambal menggunakan campuran semen maka pastinya tidak akan bertahan lama.
Hal ini karena kualitas semen berbeda dengan aspal, ditambah lagi intensitas pengguna jalan yang cukup tinggi di wilayah tersebut.
“Ini jalan utama yang dipakai masyarakat untuk beraktivitas. Saya harap dinas terkait khususnya PUPR agar segera merespon persoalan ini.
Masyarakat cukup resah dengan cara kerja kontraktor seperti ini. Kalau bisa ada tekanan untuk rekanan agar segera membongkar semen lalu menggantinya menggunakan aspal,” tegas Chris.
Chris juga menilai, pemerintah daerah bersama DPRD ada dugaan kesengajaan atau lalai dalam melaksanakan tugasnya dalam pengawasan.
“Semestinya, pemerintah dan DPRD menjalankan fungsi pengawasannya dan meminta pelaksana pekerjaan memperbaiki jalan itu dengan baik,”ungkapnya. ***
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.