Menurutnya, launching KSDAE Mengajar merupakan acara yang luar biasa.
“Konservasi saja sudah hebat, apalagi bicara ekosistemnya. Saya beri apresiasi kepada Kepsek dan para guru di SMA Negeri Fatuleu,” ujar Gubernur NTT.
Beliau menuturkan bahwa banyak yang bisa di pelajari di sekolah, namun setelah lulus sekolah, kebanyakan kita hanya bisa mencari pekerjaan yang tidak pasti tanpa berpikir untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri.
“Kerja sama Dinas Pendidikan dan Balai Besar sama seperti ekosistem berpikir dan ekosistem alam yang merupakan kolaborasi sebenarnya. Dalam pemerintahan, banyak yang berbicara soal konservasi namun tidak ada hasilnya,”ujarnya lagi.
“Manusia modern adalah mereka yang menjaga hutan dengan membangun hutan dan tetap menjaga serta melestarikan dengan baik agar ekonomi bisa bertumbuh, membangun kecerdasan, dan membangun pemahaman masyarakat tentang pelestarian hutan.
Dorong agar hutan dan manusia menjadi sektor yang stabil, kuat dan relasi antar sesama membangun konservasi semakin kuat”, ujar Laiskodat.
VBL berharap agar ke depannya, para pemimpin bukan hanya berada di kantor melainkan harus turun ke desa-desa untuk melihat dan menyelesaikan persoalan yang ada di desa.
Akhir kata, Viktor Laiskodat menyampaikan terima kasih kepada Dirjen KSDAE karena sudah hadir disini dan memilih NTT untuk meresmikan program yang sangat luar biasa untuk masa depan Indonesia.
“Karena itu, NTT tidak boleh terjebak pada hal yang bersifat formalitas.
Pegang teguh 5K agar program ini bisa menjadi manfaat bagi kita semua agar semangat kita tidak hilang. Salam konservasi,” harap Gubernur. ***
(Makson Saubaki)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.