Menurutnya, olahraga berkuda sudah lama ada, dan tentu sangat menyatu dengan masyarakat Indonesia pada umumnya, khususnya di NTT, sehingga harus didorong untuk bisa menghasilkan prestasi olahraga berkuda di tingkat nasional.
“Ayo Pordasi mulai berbenah dan pengurus harus solid dalam pengembangan olahraga pacu di NTT. Siapkan diri secara matang, PON 2024 harus mampu cetak prestasi bagi NTT.
Apalagi di NTT banyak event pacuan kuda, namun lebih banyak pacuan tradisional sehingga melalui Pordasi NTT yang baru dilantik menjadi ajang pengembangan,” ujarnya.
Selain itu, Ketua Pordasi pusat juga meminta agar Pordasi NTT memperhatikan syarat pacu yang benar. Harus joki profesional yang bisa dipakai dan dibina agar berprestasi di tingkat nasional hingga internasional.
“Pordasi akan membuat event bergensi dan profesional dan ini akan menjadi daya tarik bagi turis untuk berkunjung ke NTT, seperti dalam sport industri, sport science dan Sport Tourism,” tandasnya.
Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soe dalam sambutannya, mengatakan pemerintah daerah akan berkolaborasi bersama hingga koordinasi tingkat pusat untuk mendorong potensi daerah, dan memastikan Pordasi bisa berprestasi nantinya.
Menurut Nae Soi, olahraga bertujuan untuk peningkatan ekonomi Indonesia, sehingga event olahraga wajib terus didorong. Dirinya bermimpi agar ke depan olahraga akan lebih maju lagi, khususnya olahraga NTT.
“Selamat kepada badan pengurus Pordasi NTT yang hari ini dilantik. Semoga dengan kepemimpinan Jerry Manafe, maka event kuda pacu bisa menjadi sport tourism dan sebagai prime mover pariwisata NTT, demi peningkatan ekonomi di daerah,” ujar Wakil Gubernur NTT.*
( Makson Saubaki)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
