Kupangberita.com — Kabupaten Kupang merupakan salah satu Kabupaten Sasaran Program READSI yang merupakan salah satu Program dari Kementerian Pertanian yang bekerjasama dengan IFAD untuk meningkatkan kesejahteraan Petani.
Program READSI bertujuan meningkatkan kesejahteraan keluarga tani miskin di Indonesia. serta mendukung penuh untuk peningkatan produksi jagung untuk menjaga pangan nasional.
Bantuan Program READSI di kabupaten kupang, mencakup 10 Kecamatan dan 20 Desa yang dan terdapat 140 Kelompok Tani.
Terjadi peningkatan yang signifikan terhadap kelompok binaan program READSI di mana dengan adanya pelatihan seperti sekolah lapang.
Ketua Poktan Tunas Baru bapak Alaxander Taneo menuturkan bahwa untuk tahun ini hasil panennya sangat baik karena adanya Sekolah Lapang yang diberikan oleh Penyuluh setempat sehingga anggota Poktan dapat mengikuti pola tanam sehingga produksinya meningkat tahun ini, dimana dari 25 anggota poktan dengan luas lahan tanam 15 Ha mencapai kurag lebih 45 Ton atau 45.000 Kg. Dibanding tahun-tahun-tahun sebelumnyahasilnya 25 sampai 30 ton.
Desa Netemnanu utara Kecamatan Amfoang merupakan salah satu wilayah program READSI dimana termasuk lumbung padi di Kabupaten Kupang dengan luas sawah sekitar 28 hektar.
Desa ini merupakan bentuk perhatian ekstra pemerintah provinsi terhadap para petani di desa tersebut yang sudah melakukan penen raya atau pun yang sedang melakukan persiapan memasuki musin panen padi.
Kegiatan yang dilakukan oleh Program READSI dan Dinas serta masyarakt sudah mendukung ketersediaan pangan masyarakat di wilayah kabupaten kupang, sehingga perlu mendapat perhatian dari pemerintah baik Provinsi NTT dan Kabupaten Kupang.
Terbukti Gubernur NTT Viktor B. laiskodat, Bupati Kupang Korinus Masneno dan pimpinan DPRD Kabupaten Kupang lakukan Panen raya pada (29/04/2020), dengan luas lahan 28 Ha Oleh kelompok tani Noepenoe berjenis ciherang Dimana benih tersebut bantuan saprodi program READSI pada bulan januari tahun 2021 sebanyak 721,50 Kg.
Pada panen tersebut terjadi peningkatan yang terbilang fantastis dimana hasil panen sebelumnya sebesar 4,5 ton/Ha menjadi 6,4 ton/Ha.
Hal ini tidak terlepas dari intervensi program READSI yang telah melakukan pelatihan seperti sekolah lapang hingga temu lapang.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.