Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Keren, Peringati HKN, Danone Indonesia Perkuat Pencegahan Stunting di Kupang

Avatar photo
Foto. Penyerahan plakat dan piagam dari Pemerintah kabupaten Kupang kepada Yusrini Rizki Pohan dari Danone Indonesia.
Foto. Penyerahan plakat dan piagam dari Pemerintah kabupaten Kupang kepada Yusrini Rizki Pohan dari Danone Indonesia.

”Hal tersebut sesuai dengan visi kami One Planet One Health dimana bumi dan manusia memiliki keterkaitan erat.

Kami ingin membawa kesehatan melalui makanan dan minuman ke sebanyak mungkin orang di seluruh dunia, untuk itu kami berkolaborasi dengan berbagai pihak memberikan edukasi kepada masyarakat secara berkelanjutan mengenai pola makan yang lebih baik guna menghindari kondisi stunting” jelas Rizki

Program GASING NEKMESE (Generasi Bebas Stunting melalui Nutrisi Edukasi Keluarga Menuju Sehat) di Kupang telah menyelesaikan Fase 2 pada 2021 ini.

Danone Indonesia berdampingan dengan Yayasan Jaringan Peduli Masyarakat (JPM) sebagai mitra untuk menyikapi kondisi tingginya prevalensi angka stunting di Kabupaten Kupang. Fase pertama telah selesai pada 2020 dan direplikasi di 8 desa di Kabupaten Kupang, yaitu Desa Oelbiteno, Desa Nunsaen, Desa Passi, Desa Nonbaun di Kecamatan Fatuleu Tengah; Desa Oesusu dan Desa Fatukona di Kecamatan Takari; Desa Tolnako dan Desa Camplong 2 di Kecamatan Fatuleu.

Baca Juga:  Batas 29 April, Kemdikbud Buka Formasi Untuk Guru SD, SMP, SMA/SMK Sederajat

Yohanis Pakereng, Direktur JPM (Yayasan Jaringan Peduli Masyarakat) menjelaskan bahwa program ini melibatkan Pemerintah Desa, Puskesmas, Kecamatan, Dinas Kesehatan dan OPD terkait lainnya.

dengan melaksanakan sejumlah kegiatan yaitu: Pelatihan dan pengembangan kebun gizi dan kolam ikan lele.

Budidaya Lele menjadi menarik karena dalam prosesnya kegiatan ini menjadi aktifitas yang bisa menyatukan masyarakat dan bersifat rekreatif.

Lele sendiri menjadi alternatif penyedia protein yang bisa di konsumsi untuk melengkapi nutrisi keluarga.

Program ini telah membagikan 3.975 bibit lele yang dikembangkan oleh masyarakat pada 42 kolam lele yang tersebar di 8 Desa.

Pilar edukasi menjadi kunci penting, khususnya pada saat pandemi. Program pelatihan dan penguatan kapasitas kader dilakukan secara paralel dengan On The Job Training.

Baca Juga:  Kasus Tengkes di Kabupaten Kupang Terus Menurun

Dibentuk juga kelembagaan berupa Kelompok Pendukung Ibu (KPI) yang aktif berbagi pengetahuan tentang PHBS, Gizi dan kearifan lokal mengoptimalkan penyajian makanan khas daerah yang bergizi.

“Kami juga lakukan kampanye Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) melalui Iklan Layanan Masyarakat (ILM) bekerjasama dengan Radio Suara Kabupaten Kupang (RSKK), pelatihan pengolahan bahan pangan dan sensitisasi kelompok remaja.

“Masih dari sisi edukasi, sarana komunikasi paling efektif untuk menjangkau keluarga di desa adalah dengan Radio. Kami manfaatkan untuk memberikan pesan Kesehatan disana selain melakukan kunjungan dan pelatihan langsung di lokasi”, tutup John.

(Makson Saubaki)

 


Powered By NusaCloudHost