Gubernur NTT mengatakan, lulusan Magister Manajemen Terapan harus mampu menerjemahkan proses pembelajaran dengan baik, melakukan riset terapan, dan harus mampu menjawab tantangan zaman pasca pandemi.
“Ada kesempatan sangat besar di waktu yang sangat berisiko, yaitu bagaimana lulusan S2 Manajemen Terapan menjawab tantangan perubahan zaman ini.
Dengan demikian program ini memberikan kesempatan para mahasiswa untuk mengetahui permasalahan secara komprehensif serta menyiapkan tenaga kerja yang sangat profesional yang dapat berkontribusi pada pengembangan industri di NTT.
Viktor Laiskodat juga menjelaskan bahwa jika lulusan S2 Manajemen Terapan ingin menjadi agen perubahan maka harus membangun sistem pendidikan dengan baik, sama dengan membangun sistem saraf kerja otak.
“Pengetahuan menolong kita dengan hasil yang dapat dinikmati oleh orang lain.
Contoh, jika mau maka saya minta diriset rumput laut NTT dengan baik, ini salah satu rumput laut terbaik di dunia yang wajib diekspor.
Jika tidak maka kita akan terus miskin karenanya banyak orang bodoh. Bersyukur punya gubernur yang hobby riset,” ujarnya.
Dirinya mengucapkan selamat atas dilaunchingnya Program Magister Manajemen Terapan Politeknik Negeri Kupang.
Program S2 ini harus diarahkan untuk mulai melakukan terobosan perubahan, jangan simpan kecerdasan tanpa mengaplikasikan di masyarakat.***
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.