Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Tuntaskan Stunting Pemkab Kupang Bangun Kemitraan dengan Dompet Dhuafa

Avatar photo
Foto. Setwapres RI, Suprayoga Hadi menyerahkan cendera mata kepada Bupati Kupang Korinus Masneno, di dampingi wakil ketua PKK Kabupaten Kupang Ny. Lely Manafe - Menny.
Foto. Setwapres RI, Suprayoga Hadi menyerahkan cendera mata kepada Bupati Kupang Korinus Masneno, di dampingi wakil ketua PKK Kabupaten Kupang Ny. Lely Manafe - Menny.

Kupangberita.com— Bertemakan “Tuntaskan Stunting, Katong Bisa”, Sabtu 18 Juni 2022, diselenggarakannya acara Ikhtisar Program Sinergi Pulihkan Stunting, yang berlangsung di Hotel Sotis Kupang.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan Gubernur NTT, perwakilan Bupati TTS, perwakilan Bupati TTU, dan Bupati Kupang, Korinus Masneno.

Penyelenggaraan acara ini sebagai upaya mendukung percepatan pencegahan penurunan stunting di NTT, PTT Exploration & Production (PTTEP), bekerjasama dengan Sekretariat Wakil Presiden RI (Setwapres RI), dan Pemprov NTT, melalui pelaksana program Dompet Dhuafa dan Pemerintah Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Timor Tengah Utara, serta perwakilan Setwapres, Pimpinan PTTEP Indonesia, perwakilan Kader Kesehatan di Provinsi NTT, dengan konsep acara Talkshow.

Menurut studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, angka prevalensi stunting di NTT mencapai 48,3 persen dan merupakan yang tertinggi. Hal ini dikarenakan tingginya angka anemia dan kurang gizi pada remaja putri sebelum menikah, sehingga pada saat hamil menghasilkan anak stunting.

Baca Juga:  Kasus Tengkes di Kabupaten Kupang Terus Menurun

Indonesia masih memiliki angka prevalensi stunting yang cukup tinggi yaitu 24,4 persen dan masih di atas angka standar yang ditoleransi WHO, dibawah 20 persen. (Data ini diperoleh dari siaran pers Dompet Dhuafa kepada media).

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Setwapres RI, Suprayoga Hadi sebagai keynote speaker, mengatakan program kerjasama multi sektoral menjadi penting dalam pencapaian target penurunan stunting di Indonesia. Dan hal ini adalah terus dilakukan guna percepatan pencegahan stunting, salah satu diantaranya dengan menerapkan perilaku hidup bersih sehat dengan gizi yang seimbang.

Baca Juga:  Kabar Baik, Pemkab Kupang Akan Bagikan SK Bagi 1.316 orang PPPK Lulusan 2023

Sementara, keterlibatan PTTEP dalam kemitraan cegah stunting, dilakukan dengan serius. Setiap tahap kegiatan, PTTEP terlibat dalam aktivitasnya.

Terus dilakukan monitoring dan diskusi intensif dengan pemangku kepentingan program kemitraan cegah stunting, berkaitan dengan output, rekomendasi dan tindak lanjut. Juga lakukan program pemenuhan kebutuhan dasar dalam memberikan akses kesehatan bagi masyarakat kurang mampu di Jakarta dengan nama Klinik “Gerai Sehat Rorotan”, dimana hingga saat ini terus memantau & mendukung keberlanjutan klinik setelah program CSR yang berlangsung 5 tahun tersebut, berakhir pada tahun 2019.

Ia berharap apa yang dilakukan memberikan manfaat yang luas dan berkelanjutan bagi masyarakat NTT dan dapat menjadi inspirasi bagi banyak pihak di Indonesia,” ujar Grinchai Hattagam, General Manager PTTEP.


Powered By NusaCloudHost