Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Tragis, Guru Honorer Gantung Diri Jelang Pengumuman Kelulusan PPPK 2021

Avatar photo
Gambar ilustrasi.
Gambar ilustrasi.

Di mana honor yang diberikan tidak layak dan tidak adanya jaminan masa depan dari sisi karier.

Selain itu, kata Wijaya, harapan mereka untuk menjadi ASN masih jauh dari asa. Seleksi ASN tahun ini untuk guru hanya dibuka formasi PPPK.

Persaingan makin berat dan peluang makin kecil, karena semua disatukan dalam seleksi yang sama.

“Guru honorer usia 35- dan 35 disatukan tesnya sehingga peluang makin kecil,” ucapnya.

Atas kejadian tersebut, PB PGRI meminta pemerintah serius dalam melakukan tata kelola guru, termasuk di antaranya terkait dengan kesejahteraan dan perlindungan profesi.

Baca Juga:  Tingkatkan Kualitas Layanan, 13 Puskesmas di Kabupaten Kupang Lakukan Re-Akreditasi

Wijaya menegaskan perlu segera adanya kepastian penuntasan masalah guru honorer agar harkat, martabat, perlindungan dan kesejahteraan mereka dapatkan melalui mekanisme yang berkeadilan.

Dia juga berharap agar mengedepankan variabel masa kerja, kinerja, dan formasi kebutuhan di satuan pendidikan sehingga guru honorer sehingga mendapatkan gaji yang bisa memenuhi kebutuhan hidup layak.

‘Ini harus dilakukan agar tidak ada lagi peristiwa seperti di Sape, Sampang, Batam dan terbaru di Majalengka,” pungkas Wijaya.

( Makson Saubaki)

 

 


Powered By NusaCloudHost