Oelamasi, KupangBerita.com, –Dalam upaya meminimalisasi risiko malnutrisi pada anak dan mengatasi stunting, 1000 Days Fund dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang mengelar pelatihan konseling nutrisi anak (MPASI).
Kegiatan pelatihan tersebut dikuti oleh 92 Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) dan bidan dari 14 Puskesmas yang berlangsung sejak Tanggal, 30 Oktober hingga 1 November 2023 di Aula Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang.
Program Manager 1000 Days Fund, Dodi Nuriana, menjelaskan
tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan pemahaman mereka dalam memberikan konseling nutrisi
MPASI kepada orang tua.
“Kami menyadari bahwa upaya pencegahan malnutrisi dimulai sejak dini.
Oleh karena itu, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan oleh TPG dan bidan kepada orang tua, sehingga mereka dapat memberikan pemberian makan yang benar dan sesuai dengan usia anak,”ujar Nuriana, Rabu (01/11) siang.
Sementara, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, dr. Desemiyety Ngatriany, mengatakan bahwa Kegiatan pelatihan konseling nutrisi anak (MPASI ) ini sangat bermanfaat bagi para TPG dan bidan desa.
“Hasil akhirnya, mereka mendapatkan informasi baru dan terkini tentang pedoman PMB terkini dan metodologi terkini terkait konseling MPASI.
Selama pelatihan ini, TPG dan bidan dibekali dengan pengetahuan terkini mengenai nutrisi bayi , makanan pendamping ASI, dan konseling kepada orang tua.
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membawa perubahan positif dalam pemahaman dan praktik mereka di lapangan,”jelas Desemiyety Ngatriany.
Lebih lanjut, Curriculum Lead serta Trainer dari 1000 Days Fund, Safarah Risvie, mengatakan bahwa langkah paling dekat setelah kegiatan ini adalah para peserta dapat melatih kader di wilayah kerja mereka.
Harapannya kader dapat menerapkan konseling di meja ke empat.
“Dengan demikian, Posyandu yang lengkap dan optimal akan mendorong peningkatan kehadiran orang tua di Posyandu dan mereka pulang dengan membawa pemahaman baru tentang nutrisi pada anak,”ungkapnya.
Dijelaskan Safarah Risvie, bahwa
berdasarkan hasil evaluasi pelatihan, persentase pemahaman dan keterampilan peserta sebelum pelatihan adalah sebesar 62 persen.
“Namun, setelah mengikuti pelatihan yang intensif, pemahaman dan keterampilan ini meningkat menjadi 86 persen.
Implikasi dari meningkatnya pemahaman dan keterampilan ini menjadi modal bagi TPG dalam melatih kader maupun edukasi langsung bagi Ibu Baduta, sehingga dapat mempraktikkan pola pemberian makanan yang tepat dan sesuai kebutuhan anak,”jelasnya.
“Setelah kegiatan ini, Tenaga Pelaksana Gizi dan Bidan Desa akan melatih kader posyandu terkait dengan MPASI sehingga kader juga dapat memahami konseling nutrisi anak.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.