Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Cerita Warga Kelurahan Tarus Selamat dari Kapal Chantika, Tidak Terdata Manifest

Avatar photo
Foto. Jhon Lobo (53) salah satu korban yang selamat dari terbakarnya KM Chantika 77 di Laut Sawu.
Foto. Jhon Lobo (53) salah satu korban yang selamat dari terbakarnya KM Chantika 77 di Laut Sawu.

Kupangberita.com — Peristiwa terbakarnya KM Chantika  77 di perairan Laut Sawu atau 3,90 KM dari pelabuhan Naikliu begitu cepat. Penumpang panik dan loncat ke laut.

Salah satu korban Jhon Lobo ( 54) warga RT 13 RW 05, Kelurahan Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang – NTT yang berhasil  di temui media Kupang Berita.com,  Rabu ( 25/10/2022) siang mengisahkan  dirinya bersama 7 orang kerabatnya berangkat ke Alor dengan tujuan mengantar Jenazah untuk dimakamkan di sana.

Waktu kapal bertolak dari Pelabuhan Tenau Kupang tidak ada firasat apa – apa. Saat di perairan Naikliu barulah musibah terjadi.

“Kebetulan saya posisi di buritan kapal saya perhatikan ada asap hitam yang mengepul keluar dari atas.

Saya bertanya ke penumpang yang lain, belum mendapatkan jawaban tiba – tiba ada suara himbauan agar semua penumpang tetap  tenang, jangan loncat karena kapal masih dalam kecepatan tinggi. Saat itu juga ada petugas yang membagikan pelampung.

Melihat penumpang berdesakan keluar dari dalam kapal dan ada yang sudah loncat ke laut. Saya juga bersama anak nona loncat menyusul penumpang yang lain,”terang Jhon Lobo.

“Sekitar 3,5 jam dirinya bersama korban yang lain terombang ambing mengapung di laut. Saat di laut, saya berusaha berenang mencari keluarga yang lain.

Puji Tuhan sekitar pukul 16: 30 sore, kapal Basarnas tiba dan menyelamatkan kami,”ujarnya.

Dirinya tak henti – henti memanjatkan doa  kepada Tuhan karena dirinya bersama 7 saudara yang berangkat ke Alor semuanya selamat dari kejadian naas tersebut.

Dari 7 orang tersebut 3 orang berhasil diselamatkan warga Naikliu dan 4 orang diselamatkan oleh Tim Basarnas Kupang.

Atas peristiwa tersebut Jhon Lobo, mengalami luka bakar di lengan kiri dan memar di paha kiri, sementara anaknya mengalami luka bakar pada tangan kanan.

Nama Tidak terdata dalam Manifest Kapal

Jhon mengakui dirinya berserta  6 orang saudara nama tidak terdata dalam manifest  kapal.

“Saat kami mengantar jenasah itu dengan ambulance  hingga sampai di Pelabuhan Tenau.

Kami pikir biaya administrasi pengantaran jenazah itu sudah terdaftar dalam biaya tersebut. Padahal biaya tersebut hanya untuk biaya jenazah ditambah satu orang.

Saat di atas kapal barulah kami tahu, sehingga kami 6 orang masing – masing bayar Rp. 200 ribu kepada petugas di atas kapal,”bebernya.

Dirinya bersyukur karena dirinya bersama 6 orang saudara yang lain selamat.

Namun, hingga saat ini jenazah yang dibawa ke Alor belum mendapatkan informasi yang pasti.***


Powered By NusaCloudHost