Sesuai rilis yang diterima Kupang Berita Selasa ( 14/06/2022). Direktur Yayasan BaKTI Muhammad Yusran Laitupa mengatakan, “Diskriminasi dan kekerasan berlapis sering dialami oleh perempuan, anak, dan disabilitas. Pembangunan yang inklusif dan masyarakat yang inklusif adalah menempatkan semua manusia sebagai manusia dan memanusiakan manusia.
Program INKLUSI yang akan dikerjakan oleh Yayasan BaKTI bersama mitranya YLP2EM (Yayasan Lembaga Pengkajian Pengembangan Ekonomi dan Masyarakat) Parepare, YESMa (Yayasan Eran Sangbure Mayang) Tana Toraja, Rumah Generasi Ambon, RPS (Rumpun Perempuan Sulawesi Tenggara) Kendari, UDN (Yayasan Ume Daya Nusantara) Kupang, dan LRC (Lombok Research Center) Lombok Timur.
Program INKLUSI adalah Program Inklusif yang merupakan program 8 Tahun yang akan berkontribusi pada tujuan pembangunan yang lebih luas dimana tidak ada satupun yang tertinggal dengan Lebih banyak kelompok marjinal berpartisipasi dalam dan mendapat manfaat dari pembangunan di bidang sosial budaya, ekonomi, dan politik di Indonesia.
“Program INKLUSI berpartisipasi dalam melanjutkan kerja pemerintah, organisasi masyarakat sipil (OMS) dan gerakan sosial di Indonesia, termasuk gerakan perempuan untuk memajukan kesetaraan gender, pemenuhan hak penyandang disabilitas, dan inklusi sosial,” uiarnya.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.