Kupangberita.com — Pasca warga tiga desa yakni Desa Bokong, Baumata Timur dan Baumata Utara, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang memblokir jalan masuk ke area proyek pembagunan bendungan Tefmo atau Manikin II aktifitas proyek tersebut terhenti hampir kurang lebih tiga bulan. Untuk mengurai benang kusut yang terjadi selama ini. Kapolres Kupang AKBP FX Irwan Arianto S.I.K M.H, temu warga masyarakat ke tiga desa tersebut, Selasa (24/05/2022) malam.
“Saya sudah ke desa Bokong dan bertemu dengan empat kepala suku. Saya mencoba lakukan pendekatan secara kearifan lokal, dan sekitar 68 Kepala Keluarga yang terdampak di genangan air.
Kepada masyarakat, saya jelaskan bahwa benang kusut yang terjadi selama ini, kami sudah lakukan pertemuan bersama Pemerintah Kabupaten Kupang dan masyarakat sangat paham,”ujar Kapolres Kupang kepada Kupang Berita, Rabu ( 25/05/2022) di Polres Kupang, usai melakukan serahterima Kasat Reskrim.
“Masyarakat di tiga desa tersebut menyampaikan terima kasih, atas insiatif Polres Kupang menempatkan diri sebagai fasilitator dan penengah bagi beberapa stakeholder yang bersentuhan langsung dengan proyek pembagunan tersebut.
Kami esok hari, Sabtu 27 Mei 2022 bersama Bupati Kupang akan turun ke lapangan untuk melihat langsung daerah genangan tersebut,”jelas AKBP Irwan Arianto.
Lebih lanjut mantan Kapolres Sumba Barat ini, mengatakan hari Senin 30 Mei 2022, kami akan membeck up pihak Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) untuk melakukan pengukuran patok – patok sesuai dengan Skep 357 .
Dirinya berharap proses pembangunan bendungan manikin akan segera kita selesaikan. Sehingga diakhir atau dia awal tahun 2024 bisa di resmikan oleh bapak Presinden Jokowidodo.
Kapolres mengungkapkan apa yang dilakukan oleh masyarakat selama ini, menutup akses masuk ke lokasi proyek tersebut merupakan jeritan hati mereka.
“Terbukti saat kami ke sana mereka menerima kita dengan baik dan mengharapakan proses pembagunan bendungan Manikin bisa di kerjakan secepatnya,”terangnya.
Pada prinsipnya, tuntutan mereka adalah biaya ganti tanam tumbuh, relokasi rumah, pembagunan fasilitas umum mulai dari Kapela, Gereja dan sekolah dan yang paling penting adalah makam – makam dari leluhur mereka harus diurus secara baik.
“Kemarin saya sudah jelaskan bahwa kami sudah mengetahui benang khususnya dan sekarang kami menjadi penyambung dari pada beberapa instasi yang menjadi bagian dari proyek tersebut.
Hasil ini pun saya sudah laporkan ke bapak bupati dan beliau merespon besok Sabtu 28 Mei 2022 kami akan sama – sama turun ke lokasi,”ujarnya.**