Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

Pasca Penghadangan di Desa Sillu, 300 Masyarakat Nyatakan Permohonan Maaf Ke Bupati Kupang

Avatar photo
Reporter : Makson Saubaki Editor: Redaktur
Foto. Pasca Penghadangan di Desa Sillu, 300 Masyarakat Nyatakan Permohonan Maaf Ke Bupati Kupang.
Foto. Pasca Penghadangan di Desa Sillu, 300 Masyarakat Nyatakan Permohonan Maaf Ke Bupati Kupang.

Bupati Kupang, Korinus Masneno, dalam kesempatan itu, menyampaikan terima kasih karena masyarakat Desa Sillu tetap menjaga persaudaraan dan keamanan.

Meski ada riak persoalan seperti kemarin yang terpenting masyarakat Desa Sillu dalam kondisi yang baik.

“Persoalan bisa ada, tetapi kita harus menyelesaikannya dengan baik,” ungkap Bupati Kupang.

Ditegaskan Bupati, Kemarin saya pulang bukan karena diusir, tetapi saya pulang karena tidak ingin ada ada pertengkaran dan keributan di masyarakat.

Jika ada masalah, tentu bisa diselesaikan baik-baik bersama dan bisa dikoordinasikan,” ungkap Masneno.

Ia mengatakan bahwa kehadirannya di sana karena diundang oleh Kepala Desa Sillu untuk hadir bersama syukuran fasilitas air dan Fasilitas Listrik yang dikerjakan oleh LSM dan PLN di Desa Silu, sekaligus menyampaikan terima kasih
kepada LSM dan PLN yang telah membantu masyarakat.

Baca Juga:  Sampaikan Catatan Strategis atas LKPJ Bupati Kupang Tahun 2023, Ketua DPRD: Tugas Kita Belum Selesai

“Ini bukan proyek APBD, ini dukungan dan kepedulian pihak lain sehingga tidak salah kita bersyukur dan berterima kasih,” jelas Masneno.

Ia berharap pembangunan di masyarakat tetap berjalan baik, dan semangat persaudaraan tetap menjadi bagian penting kehidupan masyarakat.

Untuk diketahui, sebelumnya Rabu, 3 April 2024, masyarakat Desa Silu mengundang Bupati Kupang untuk melaunching dan melakukan ibadah syukuran fasilitas air yang telah dibuat oleh LSM Cis Timor dan fasilitas Listrik oleh PLN yang telah menjangkau beberapa titik di Desa Silu.

Namun kehadiran bupati dihadang oleh beberapa masyarakat saat hampir tiba di lokasi acara syukuran.

Mereka meminta Bupati turun dan berbicara dengan masyarakat tersebut. Permintaan ini dilakukan dengan berteriak dan memasang spanduk bertuliskan penolakan launching dan syukuran.

Baca Juga:  Penjabat Bupati Kupang: Inovasi Daerah Jadi Kunci Meningkatkan Daya Saing dan Kualitas Pelayanan Kepada Masyarakat

Masyarakat mengatakan kepada Bupati, bahwa mereka menolak syukuran karena merasa tidak dilibatkan dalam proses pembuatan syukuran dan merasa ada fasilitas listrik yang belum selesai.

Untuk itu mereka menolak acara tersebut. “Bapa Bupati orang tua kami, kalau kami mau buat syukur, biar kami yang mengundang bukan orang lain. Kondisi fasilitas juga belum selesai,” ungkap salah seorang masyarakat.

Selanjutnya menghindari terjadinya keributan diantara warga antara yang mengundang dan yang menolak, Bupati Kupang berpamitan pulang dan memberi pesan kepada masyarakat agar jangan bertengkar dan membangun komunikasi secara baik.

“Saya pulang, tetapi Jangan ada pertengkaran, jangan ribut, persoalan yang ada bisa diselesaikan dengan baik di antara masyarakat.

Tetap jaga kedamaian dan ketertiban bersama,” ungkap Bupati Kupang.***

 

 


Powered By NusaCloudHost