Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Cuaca Ekstrem Melanda Sejumlah Wilayah Pantura Jawa Tengah

Avatar photo
Reporter : Makson Saubaki Editor: Redaktur
Foto. Cuaca Ekstrem Melanda, Sejumlah Wilayah Pantura Jawa Tengah Terdampak Bencana Hidrometeorologi.
Foto. Cuaca Ekstrem Melanda, Sejumlah Wilayah Pantura Jawa Tengah Terdampak Bencana Hidrometeorologi.

Jakarta, KupangBerita.com, – Sejumlah wilayah Kabupaten/Kota di Pantai Utara (Pantura) Jawa bagian tengah terdampak bencana hidrometeorologi basah akibat cuaca ekstrem.

Cuaca ekstrem yang ditandai dengan intensitas curah hujan tinggi disertai petir dan angin kencang sebelumnya termonitor dari satelit klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejak kemarin, Rabu (13/3).

Konsentrasi awan yang memicu cuaca ekstrem ini ditandai dengan adanya warna merah-oranye pada peta satelit di sepanjang garis pantai mulai dari Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Kendal, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati dan Kabupaten Grobogan.

Baca Juga:  Sektor Pertanian Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Hasil akumulasi data yang dihimpun tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga Jumat (15/3), sejumlah wilayah Kabupaten/Kota telah melaporkan kejadian bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, angin kencang dan tanah longsor.

Banjir Bandang Pekalongan, Dua Warga Jadi Korban

Laporan pertama yang dihimpun Pusdalops BNPB dan BPBD yakni peristiwa banjir bandang yang terjadi di Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Bencana itu terjadi setelah bangunan penampungan air mengalami kerusakan hingga jebol setelah kehilangan daya tampung.

Baca Juga:  Harmoni dengan Alam, Paradigma Krisnawati untuk Pariwisata Berkelanjutan

Peristiwa yang terjadi pada hari Rabu (13/3) pukul 19.00 WIB itu mengakibatkan dua warga meninggal dunia karena hanyut beserta dengan rumah yang ditinggalinya.

Kedua korban yang merupakan ibu dan anak itu berhasil dievakuasi jenazahnya.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan, Budi Rahardjo, mengkonfirmasi adanya dua korban meninggal atas dampak banjir bandang akibat cuaca ekstrem tersebut.

“Iya betul. Dua korban itu ibu dan anak hanyut terdampak banjir bandang waktu di dalam rumah karena rumahnya juga hanyut,” ungkap Budi, Rabu (13/3).


Powered By NusaCloudHost