Oelamasi, KupangBerita.com, — Lazarus Teuf, salah satu korban gempa berkekuatan 6,6 SR di Desa Retraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, memperkirakan getaran kali ini lebih kuat dibandingkan gempa tahun lalu.
Ia mengatakan, gempa ini terjadi saat dia bangun tidur dan hendak salat.
“Saat saya hendak membuka Alkitab, tiba-tiba saya merasa seperti sedang terombang-ambing di atas ombak, seperti di dalam air, mula-mula agak pelan selama 3-5 detik, lalu ada ada bunyi keras hinga membuat saya lari keluar,” kata Teuf, Jumat (03/11) melalui sambungan telepon.
Saat itu, dia, istri, dan salah satu anaknya tinggal di rumah dengan kamar tidur terpisah.
Beberapa saat setelah keterkejutannya, dia segera berlari keluar dan berpikir untuk bersembunyi di bawah meja, namun memutuskan untuk tidak melakukannya.
“Para pelajar biasanya datang ke sini untuk magang dan membagikan brosur yang menjelaskan cara menyelamatkan diri saat terjadi gempa.
Saya ingat itu dan langsung lari keluar untuk mencari tempat yang aman, ”ujarnya.
Menurutnya, gempa kali ini sangat kuat dan membuatnya kaget saat lari keluar rumah, apalagi usianya sudah di atas 60 tahun.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.