“Prevalensi stunting di Kota Kupang dari tahun 2022 ke tahun 2023 menunjukkan progres yang menggembirakan,”ungkap Djidja Kadiwanu.
Djidja Kadiwanu menyebutkan bahwa pada tahun 2022 lalu stunting di Kota Kupang ada pada angka 21,5 persen atau 5 497 balita stunting, dengan tingkat partisipasi masyarakat 93 persen.
“Sementara di tahun 2023, angka stunting Kota Kupang turun hingga 17,2 persen atau 4.019 balita stunting, dengan partisipasi masyarakat 96,1 persen,”sebutnya.
Ditempat berbeda, Pj. Wali Kota Kupang, Fahrensy P. Funay, mengakui bahwa penurunan persentase prevalensi stunting di Kota Kupang membutuhkan upaya yang bersifat revolusioner (out of the box).
“Oleh karena itu, mustahil jika dikerjakan sendiri oleh pihak tertentu, baik hanya oleh satu perangkat daerah atau hanya oleh satu komponen saja.
Karena itu, kerja kolaboratif lintas instansi, lintas komponen dan lintas elemen pemerhati stunting (multi pihak) adalah sesuatu yang mutlak,”kata Fahren.
Untuk di ketahui, PT Timor Media Grafika yang menaungi Harian Umum Pos Kupang melalui social movement penyerahan bantuan untuk anak stunting dan ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK) juga telah berkontribusi dalam upaya penanganan stunting di Kota Kupang.***
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.