Info Budaya, Kupangberita.com, – Tari Foti Bobouk, sebuah tarian khas dari suku Rote, menjadi sorotan dalam upaya pelestarian budaya dan warisan tradisional suku rote.
Tarian Foto bobouk berasal dari Kabupaten Rote Ndao, provinsi Nusa Tenggara Timur, tarian ini menjadi simbol identitas masyarakat lokal, menggambarkan kekayaan budaya dan sejarah yang kini semakin langka.
Tari Foti Bobouk tampil dengan semangat dan semarak, menggabungkan gerakan tangan dan goyangan kaki yang indah, ekspresi wajah yang menggugah, sambil salah satu tangan mengangkat topi tii langga
mengikuti irama musik khas daerah tersebut.
Irama musik tersebut berupa gong, tambur dan bunyian giring – giring yang dimainkan dengan bunyi cukup tinggi.
Tarian ini sering dipentaskan pada acara-acara adat, pernikahan, dan perayaan keagamaan untuk penghormatan leluhur serta pertunjukan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.
“Kami sangat bangga dengan tari Foti Bobouk karena ini adalah bagian dari identitas kami sebagai orang Rote.
Tarian ini mengajarkan secara turun-temurun dari generasi ke generasi, dan kami berusaha keras untuk menyimpannya agar tidak hilang begitu saja,” kata Mesakh Mbura, Selasa (01/08) di Desa Tuapukan.
Dijelaskan anggota DPRD Kabupaten Kupang asal Partai Perindo ini “Foti Bobouk merupakan tarian khas orang rote
Foti bobouk ini ditarikan saat penyambutan pahlawan perang yang kembali dari medan laga. Selain itu, foti ini biasa dipersembahkan pada setiap acara adat baik suka maupun duka.
Ketika foti bobouk ini di tarikan dapat memotivasi para lelaki orang rote para maneleo maupun rakyat biasa untuk dapat menunjukan kepiawaian dan juga kehebatannya,”jelasnya.
“Foti ini juga dapat terjadi kompetisi individu maupun berkelompok.
Selain itu juga, foti digunakan untuk menyambut pahlawan nusak yg kembali dari perang untuk mempertahan nusak atau kerajaan dari intimidasi,” tambahnya.
Demikian info tentang tari foti sampai jumpa di informasi selanjutnya. ***
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
