Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Ansy Lema dan BPTP NTT Dukung Diseminasi dan Hilirisasi Inovasi Teknologi Pertanian

Avatar photo
Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi PDI-P Yohanis Fransiskus Lema gelar diskusi bersama BPTP NTT.
Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi PDI-P Yohanis Fransiskus Lema gelar diskusi bersama BPTP NTT

“Itulah alasan saya mendukung diseminasi Padi Inpari Nutri Zinc kepada empat kelompok tani (luas lahan 25 hektar) di Kabupaten Sumba Barat Daya.

Saya berharap, melalui penyebarluasan benih padi ini, para petani di NTT semakin mudah mendapat benih padi unggul untuk meningkatkan produktivitas pangan sekaligus memerangi stunting,” kata Ansy.

Peneliti BPTP NTT, Dr Evert Hosang mengatakan bahwa para petani penerima bantuan benih Ansy Lema-Balibangtan di tiga kabupaten telah menanam benih bawang putih, padi dan jagung dengan menerapkan standar perbenihan.

BPTP juga telah melakukan padat karya bimbingan teknis (bimtek) kepada petani, pengadaan pupuk, pendampingan teknologi benih dan membuat lahan percontohan.

Diseminasi dan Hilirisasi Teknologi Pertanian

Kepala BPTP NTT Dr. Procula Rudolf Matitaputy mengucapkan terima kasih atas dukungan konkrit Ansy Lema untuk melakukan diseminasi dan hilirisasi teknologi pertanian.

Ia berharap, kerja sama antara BPTP NTT dan DPR RI tetap berlangsung untuk memajukan pertanian dan peternakan melalui berbagai inovasi pertanian yang mencerminkan konteks dan kebutuhan lokal NTT.

Baca Juga:  Kabar Baik Bagi Tenaga Honorer Guru Lulusan SMA, MenPAN RB Sedang Lakukan Upaya Ini

“Petani lebih suka varietas lokal, padahal BPTP memiliki banyak inovasi varietas unggul untuk meningkatkan produktivitas pangan.

Selain itu, NTT memiliki potensi peternakan sapi yang luar biasa, namun belum dikembangkan. Sayangnya, BPTP NTT masih terbatas dari aspek ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana dan prasarana pertanian. Karena itu, sinergi dan dukungan aspirasi dari Bapak Ansy Lema sangat kami butuhkan,” ujar Dr. Procula.

Sementara itu, Sub Koordinator Program BPTP NTT Dr. Ben De Rosari menginformasikan bahwa sebagai wujud apresiasi atas dukungan dan sinergi, BPTP NTT akan memberikan bantuan satu ton benih Padi Inpari Nutri Zinc kepada Ansy Lema untuk disalurkan kepada para petani di NTT.

Ia juga memaparkan inovasi BPTP NTT seperti inovasi pertanian benih padi, jagung, dan kedelai, juga inovasi peternakan seperti pakan ternak khas NTT yang diberi nama Remire, kandang penggemukan, dan pemurnian benih ternak sapi.

Baca Juga:  Kabar Baik Bagi ASN di Kabupaten Kupang, TPP Akan Dibayar Setiap Bulan

“Contohnya, BPTP NTT dalam koordinasi dengan Balitbangtan sedang mengembangkan jenis padi Inpago 13 Forti Zinc. Habitatnya adalah lahan kering (sawah tadah hujan atau ladang).

Sedangkan Padi Inpari Nutri Zinc berhabitat di lahan basah (sawah). Saat ini Inpago 13 Forti Zinch sementara uji lokasi, jika berhasil maka akan didiseminasikan kepada para petani,” jelas Dr Ben.

Menutup diskusi, Ansy Lema mengucapkan terima kasih atas sinergi dan kesediaan BPTP NTT untuk terlibat dalam diskusi virtual ini. Ia berkomitmen mendukung kerja-kerja BPTP NTT untuk melakukan inovasi, menyebarkan dan mendekatkan hasil inovasi tersebut kepada petani dan peternak di NTT.

Inovasi teknologi pertanian perlu diselaraskan dengan kearifan lokal petani-peternak NTT. Karena inovasi pertanian sesuai konteks lokal NTT sangat urgen meningkatkan produktivitas, sehingga cita-cita kedaulatan pangan di NTT bisa dicapai.***


Powered By NusaCloudHost