Mengantisipasi adanya indikasi beberapa barang di Kota Kupang dibawa ke daerah lain sehingga ketersediaan stok berkurang dan mengakibatkan lonjakan harga nantinya,” jelas Wali Kota.
Usai melakukan pemantauan di pasar, rombongan kembali ke Kantor Wali Kota Kupang untuk melanjutkan dengan Rapat Koordinasi TPID Kota Kupang guna membahas langkah antisipatif mencegah laju inflasi.
Dari data dan hasil pantauan TPID diketahui bahwa stok sembako di Kota Kupang, masih aman untuk beberapa bulan ke depan.
Pada forum rapat TPID Wali Kota menyampaikan bahwa pantauan hari ini untuk memastikan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru telah siap.
Langkah ini untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa Pemerintah Kota Kupang dan stakeholder yang terlibat sudah siap menyiapkan bahan-bahan pokok kebutuhan masyarakat.
Hal ini juga untuk mengantisipasi lonjakan harga dengan mengambil langkah yang tepat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT menyampaikan pada bulan November 2021, Kota Kupang mengalami inflasi sebesar 0,59%, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi 0,20%.
Inflasi terutama didorong oleh kenaikan tarif angkutan udara, daging ayam ras dan minyak goreng. Di sisi lain ada beberapa bahan pokok yang mengalami penurunan harga sehingga menjadi faktor penahan inflasi.
Inflasi bahan makanan terus menurun pasca siklon seroja, namun masih lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Inflasi setiap bulan Desember biasanya meningkat lebih tinggi seiring dengan konsumsi masyarakat yang juga meningkat pada hari raya Natal dan Tahun Baru. *
( Makson Saubaki)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.