Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

BRIN Ungkap Potensi Musim Hujan Kering Imbas Fenomena El Nino

Avatar photo
Reporter : Makson Saubaki Editor: Redaktur
Foto. BRIN Ungkap Potensi Musim Hujan Kering Imbas El Nino Lebih Lama.
Foto. BRIN Ungkap Potensi Musim Hujan Kering Imbas El Nino Lebih Lama.

KupangBerita.com,– Ahli klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, mengungkapkan potensi curah hujan rendah di musim hujan kali ini, dampak dari fenomena El Nino.

Disebutkan Erma,  ada dua faktor yang menyebabkan kondisi ini. Pertama angin museum timuran yang diidentikan dengan musim kemarau dan kedua fenomena El Nino.

Cuaca panas kering yg menjadi ciri khas musim kemarau kembali kita rasakan terutama di Jawa, Bali, Lombok, Nusa Tenggara barat dan timur.

Hal ini terjadi karena monsun timuran membawa serta udara panas dari Australia menuju wilayah Indonesia selain kondisi minim awan,”tulis Erma dalam cuitannya, Sabtu (30/12).

Dikatakan Erma, bahwa El Nino 2023 memiliki pola yang mirip  terjadi pada 1997. Kala itu, terjadi defisit curah hujan sekitar 500-700 milimeter selama Desember hingga Februari.

Selanjutnya, fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) positif dan gelombang atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) yang saat ini disebut lemah dan berada pada fase 7 di Samudra Pasifik.

Baca Juga:  Fakta Apple Tak Informasikan Kepada Pelanggan Tentang iPad Pro dan iPad Air Baru

“Kedua hal ini menyebabkan potensi kecil terbentuknya awan di Samudra Hindia yang menuju ke Indonesia.

Penyebab terakhir adalah bibit siklon tropis di Filipina dan Samudra Pasifik Utara 18W dan 12W yang berperan menahan awan dari utara menjalar ke selatan menuju Indonesia,”ungkapnya.

Prediksi El Nino lebih lama

Sebelumnya Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) telah memprediksi fenomena El Nino berlangsung hingga April 2024, atau lebih lama ketimbang yang diprediksi sebelumnya, imbas suhu di kedalaman lautan.

Sesuai prediksi model dan penilaian para ahli, terdapat kemungkinan yang sangat tinggi sekitar 90persen kemungkinan kejadian El Nino akan berlanjut selama periode perkiraan (November 2023-April 2024).

Berdasarkan laporan ‘El Nino/La Nina Update October 2023’ dikutip dari situs WMO melaporkan bahwa pemantauan terhadap El Niño/La Niña Southern Oscillation (ENSO), yakni anomali suhu lautan yang berpusat di kawasan Samudera Pasifik bagian khatulistiwa tengah dan timur.

Menurut prakiraan terbaru dari Pusat Produksi Global WMO untuk Prakiraan Jangka Panjang, yakni periode November 2023 hingga Januari 2024, ada peluang besar (90 persen) El Nino akan berlanjut sepanjang musim dingin Belahan Bumi Utara.

Baca Juga:  Drone Kamikaze Canggih Milik Rusia Yang Dapat Diluncurkan Dari Jet Tempur Su-57

WMO juga mewanti-wanti El Nino periode kali ini bakal berdampak luas di wilayah tropis setidaknya hingga Maret 2024.

“Dengan memanfaatkan bukti dari episode panas hangat di wilayah tropis Pasifik yang memiliki proporsi serupa, peristiwa ini diperkirakan akan berdampak besar dan luas terhadap pola cuaca di sebagian besar wilayah tropis dan sekitarnya setidaknya hingga akhir 2023 dan kuartal pertama 2024,” ungkap lembaga tersebut.

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers beberapa waktu lalu, sempat mengungkap akhir riwayat El Nino Periode kali ini.

“Diprediksi El Nino  akan dimulai sejak bulan Juli tahun ini dan berakhir tahun depan, yaitu di bulan sekitar Februari-Maret,”kata Dwikorita.


Powered By NusaCloudHost