Kupangberita.com, —- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Drs. Dumuliahi Djami, M.Si mengakui kekeliruannya atas dikeluarkan surat himbauan tertanggal 31 Januari 2023 yang dibuat oleh pihaknya terkait himbauan ‘waspada penculikan anak di sekolah’. ‘waspada penculikan anak di sekolah’.
Diakui Dumuliahi Djami, penggunaan kata ‘marak’ dalam himbauan tersebut membuat warga Kota Kupang menjadi resah dan panik. Dan surat edaran yang terlanjur beredar luas di masyarakat tersebut di keluarkan tanpa koordinasi dengan pihak kepolisian.
“Dinas Pendidikan tidak bermaksud untuk mencederai siapapun termasuk kepolisian. Memang seharusnya bahasa yang digunakan menjadi ‘isu-isu di beberapa daerah di Indonesia’ yang memang ada penculikan,”ungkap Dumuliahi, Rabu (01/01).
Untuk itu dirinya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Kota Kupang yang telah diresahkan dengan surat himbauan yang dikeluarkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang.
Dijelaskan Dumuliahi, Dinas Pendidikan tidak bermaksud untuk mencederai siapapun termasuk kepolisian.
“Pada kesempatan ini, Dinas Pendidikan Kota Kupang telah mengeluarkan surat perihal himbauan ralat terkait waspada penculikan anak di sekolah.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
