Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Kasus di Kotabes Berawal dari Pelemparan dan Pengeroyokan Terhadap Pemuda Alor Dalam Tenda Resepsi

Avatar photo
Gambar Ilustrasi.
Gambar Ilustrasi.

Kupangberita.com —- Terugkap ada fakta lain dari kasus dugaan tindak pidana pengeroyokan yang terjadi di Desa Kotabes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang.

Seperti yang dirilis dari Penatimor.com Sabtu (02/07/2022), kasus pengeroyokan yang berujung pada penangkapan terhadap 26 pemuda asal Kabupaten Alor itu, bermula dari aksi pelemparan terhadap dua pemuda Alor yang sedang menghadiri acara pesta pernikahan yang menjadi lokus dilekti pertama kasus tersebut.

Kedua korban pelemparan, Marthen Manibeka dan Yesaya Malaipada, telah membuat laporan polisi di Polsek Amarasi.
Ismail Lampada, salah satu keluarga korban pelemparan, yang berhasil ditemui awak media ini, mengurai kronologi dari peristiwa pidana tersebut.

Menurut dia, kehadiran mereka di Kotabes
untuk menghadiri pesta pernikahan yang
kebetulan pengantin perempuan adalah
pendeta mereka di Jemaat GMIT Efrata Bagalbu, Klasis Alor Barat Daya, Kabupaten Alor.

Baca Juga:  Pantau Mulut Tambang Galian C di Takari, Pj. Bupati Kupang Temukan Banyak Keluhan

Sementara aksi pelemparan itu terjadi sekira pukul 01.00 Wita,Rabu (29/6/2022) saat pesta tengah berlangsung.

“Sebelum pelemparan itu, mereka matikan lampu di tempat pesta,” sebut Ismail yang juga ikut menghadiri pesta tersebut.

Menurut Ismail, korban Yesaya Malaipada yang terkena lemparan batu saat itu sempat memungut batu yang mengenai tubuhnya.

Namun saat memegang batu karang sebesar kepalan tangan itu, sontak dia diteriaki dan dituding hendak melakukan pelemparan.

Yesaya sempat menyampaikan ke sekelompok pemuda yang meneriakinya bahwa batu tersebut diambil karena mengenai tubuhnya.

Namun penjelasannya tidak digubris, dan justeru langsung diikuti dengan aksi pengeroyokan terhadap Yesaya dan dua temannya.

Karena warga semakin berdatangan dan ikut melakukan pengeroyokan, Yesaya cs berupaya menyelematkan diri dengan menghampiri panggung pelaminan.

“Saat pengeroyokan terjadi, lampu di tenda pesta kembali dimatikan,” ungkap Ismail.

Baca Juga:  Kalahkan 2 Kandidat, Sang Jurnalis Arifin, Nahkodai Ketua RT023 Kelurahan Manulai II

Sementara, Januardi Y. Rassi, salah satu tokoh pemuda di tempat itu yang semula memberikan jaminan keamanan, justru ikut terlibat dalam pengeroyokan, dan melakukan pengancaman terhadap Yesaya cs.

Yesaya cs tak mampu berbuat banyak, dan memilih menyelamatkan diri serta berupaya menjaga beberapa orang tua mereka yang turut menghadiri pesta tersebut.

memilih menyelamatkan diri dan berupaya menjaga beberapa orangtua mereka yang turut menghadiri pesta tersebut.

Setelah pengeroyokan itu berhasil dilerai, lanjut Ismail, Yesaya cs memutuskan meninggal pesta tersebut, sembari membawa beberapa orangtua mereka kembali ke sebuah rumah kecil yang tempat mereka menginap.

Aksi penyerangan tidak berhenti di situ. Saat Yesaya cs bersama beberapa orang tuanya berkumpul di dalam rumah tersebut, aksi pelemparan kembali terjadi.


Powered By NusaCloudHost