Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Jatuh Sakit hingga Koma, Ini Kesaksian Hidup Sang Jurnalis Leksi Salukh

Avatar photo
IMG 20210921 WA0031

Kupangberita.com — Cerita perjalanan panjang jurnalis Victory News (VN) Leksi Salukh pria asal TTS Desa Nobi – Nobi yang jatuh sakit hingga koma, dalam kesaksian hidup selama masa pemulihan.

Sejak Kamis ( 19/7/2018) lalu  tengah proses untuk ikut berkompetisi ini pesta demokrasi 2019 lalu sebagai caleg dapil 3 kabupaten TTS semua proses telah dilalui dengan penetapan nama sebagai daftar calon tetap (DCT) nomor urut 8 Partai PKB.

Namun di pagi hari itu, seperti biasanya sebelum berangkat kerja sering mengantar istri kejalan raya untuk menumpang angkutan umum kekantor di Pemkab Kupang di Oelamasi, tepatnya di depan kantor Lurah Lasiana.

Selesai mengantarkan istri pulang ke rumah setibanya di rumah yang dijaga oleh Tante Yuni Silvia yang adalah ipar istri dan teman caleg satu partai beda dapil ia mendadak pusing akibat hipertensi.

Berawal dari pusing ia tidak sadarkan diri namun puji Tuhan sebelumnya sempat menelpon kepala bidang pencegahan penyakit Dinas Kesehatan Kota Kupang Ibu Sri Wahyuningsih yang biasa di sapa Ma Sri oleh Wartawan Desk Kota Kupang untuk minta bantuan mobil ambulance Brigade Kupang Sehat(BKS ).

Guna menjemput ke rumah sakit, namun kedatangan mobil ambulance sempat terlambat tapi puji Tuhan dengan pertolongan Ma Sri mobil Ambulance bisa menjemput dan mengantar ke Rumah Siloam.

Tiba di rumah sakit mengalami hal yang luar biasa dan menjerus ke kemaut karena Selama 9 hari di rumah sakit tidak sadarkan diri “(Koma) ” hingga mengalami kelumpuhan bagian kiri karena ternyata terserang stroke.

Atas anugerah Tuhan Yesus yang masih begitu sayang. Puji Tuhan kehadiran Tante Yuni kalah itu dirumah sebagai ipar istri dan teman caleg satu partai sangat membantu karena bisa membantu kalah itu dengan bisa menemani ke RS.

Sungguh besar Anugerah Tuhan bagi saya, karena Kehadiran Tante Yuni sangat membantu karena saat mulai pusing sempat minta jarum untuk menikam bagian jari guna mengeluarkan darah dan jarum kerudung Tante Yuni yang di pakai saat itu.

Kehadiran Tante membantu waktu itu, sebab kalau tidak ada Tante Yuni waktu itu mungkin tidak ada cerita atau kesaksian ini.

Tapi Tuhan Yesus luar biasa indah melakukan semua. Perjalanan sejak 2018 sampai saat ini penuh cerita dan kasih Tuhan Yesus tidak pernah meninggalkan saya.

Sungguh menderita karena disaat bangun tidur banyak hal terjadi salah satu perasaan tidak karuan  dengan berbagai hal cuma yang menyenangkan adalah disaat tidur terlelap, makan dengan kecap manis dan dekat dengan Tuhan melalui doa Bapa Kami dan membaca Alkitab secara rutin.

Selain itu tidak tahu dan kapan dan siapa yang menggabungkan nomor Wa di grup Rohani Rumah Doa Segala Bangsa dan House Of Truth yang selama ini banyak renungan firman Tuhan sangat memberkati dan menguatkan.

Luar biasa kasih Tuhan Yesus mengijinkan  hidup karena per bulan februari 2021mendapatkan kado hari Pers Nasional pikiran enak dan depresi yang dialami sudah ilang karena sebelumnya alami depresi dan perasaan tidak enak dan nyaman .

Sayang merasa kehilangan karena sudah sembilan orang yang pernah jenguk dan memotivasi ternyata Tuhan berkehendak lain.

Diingat dua teman sekolah, satu teman SMP dan satu teman kuliah, sedangkan satu teman wartawan, ada juga salah seorang teman vokal grup kaum bapak yang terbaru di bulan februari ini yang datang ke ternyata Tuhan berkehendak lain memanggil pulang mereka lebih dulu. Ada juga salah satu penjenguk bersama Rombongan pak Gubernur 2018 lalu .

Bawaan penyakit ini rasa kangen muncul dengan tiba-tiba terhadap sejumlah orang yang dulu semasa sehat sama-sama tapi karena kesibukan mereka jadi tidak bisa ketemu dan sulitnya lagi hp rusak sejak sakit jadi kehilangan semua nomor untuk berkomunikasi.


Powered By NusaCloudHost