Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Mengenal Sindrom Sarkopenia, Kondisi Hilangnya Fungsi dan Massa Otot

Avatar photo
Gambar ilustrasi Gejala Sakorpernia.
Gambar ilustrasi Gejala Sakorpernia.

Kupangberita.com, — Sarkopenia adalah kondisi hilangnya massa dan kekuatan fungsi otot yang umumnya terjadi pada lansia. Orang tua yang mengalami ini lebih berisiko untuk mengalami jatuh.

Proses penuaan yang terjadi menimbulkan berbagai perubahan fisik pada lansia dan penurunan fungsi organ tubuh, tak terkecuali otot.

Menurunnya massa dan fungsi otot ini dikenal dengan istilah sarkopenia (sarcopenia).

Simak penjelasan lengkap mengenai pengertian, penyebab, faktor risiko, pencegahan, hingga pengobatan sarkopenia yang bisa dilakukan pada lansia berikut ini.

Baca Juga:  Kasus Tengkes di Kabupaten Kupang Terus Menurun

Apa itu sarkopenia?
Sarkopenia (sarcopenia) adalah suatu sindrom yang ditandai dengan hilangnya massa dan kekuatan otot rangka secara progresif dan menyeluruh.

Kondisi ini kerap berhubungan dengan proses penuaan, alias pertambahan usia.

Dirilis dari sehatq.com, sarkopenia berasal dari bahasa Yunani, yakni sarx yang berarti daging atau otot, dan penia yang berarti kehilangan.

Meskipun identik dengan orang tua, sarkopenia juga dapat terjadi pada mereka yang lebih muda, akibat malnutrisi, kaheksia, dan osteopenia. Kondisi ini mengakibatkan adanya kecacatan fisik, berkurangnya kualitas hidup, hingga kematian.

Baca Juga:  Peringati Internasional Nurse Day, PPNI Kabupaten Kupang Gelar Kegiatan Donor Darah

Otot menyumbang sekitar 60% cadangan protein dalam tubuh. Menurunnya massa otot tentu akan berdampak pula terhadap penurunan fungsi protein dalam tubuh.

Gangguan fungsional seperti kehilangan kekuatan otot, kelemahan dan kehilangan stamina, hingga meningkatnya risiko terjatuh dapat terjadi pada penderita sarkopenia.

Itu sebabnya, risiko jatuh pada lansia semakin besar jika orang tua mengalami sarkopenia.


Powered By NusaCloudHost