Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Virus ASF Mulai Mewabah di Kabupaten Kupang, Ini Imbauan Dinas Peternakan

Avatar photo
Foto. Virus African Swine Fever (ASF) Kembali mewabah di wilayah Kabupaten Kupang. Hal ini sesuai dengan hasil pengambilan sampel darah pada ternak babi di Kelurahan Naibonat ditemukan virus ASF.
Foto. Virus African Swine Fever (ASF) Kembali mewabah di wilayah Kabupaten Kupang. Hal ini sesuai dengan hasil pengambilan sampel darah pada ternak babi di Kelurahan Naibonat ditemukan virus ASF.

Kupangberita.com —- Virus African Swine Fever (ASF) Kembali mewabah di wilayah Kabupaten Kupang. Hal ini sesuai dengan hasil pengambilan sampel darah  pada ternak babi di Kelurahan Naibonat ditemukan virus ASF.

Menghadapi kematian ternak babi akibat virus ASF, Pemerintah Kabupaten Kupang melalui Dinas Peternakan telah berupaya mengambil langkah antisipasi mewabahnya virus ASF ke wilayah Kabupaten Kupang.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Kupang, Alxander O. Matte, SH saat dikonfirmasi media Kupang Berita.com, Kamis (18/01) mengakui saat ini virus ASF sudah masuk di wilayah Kabupaten Kupang.

“Hal ini berdasarkan hasil temuan uji sampel darah pada ternak babi di Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur.

Sesuai hasil laporan yang kami terima sudah 51 ekor ternak babi yang mati di wilayah Kabupaten Kupang,”ungkap Matte.

Untuk itu, kepada masyarakat diminta untuk tingkatkan kewaspadaan dengan meningkatkan biosecurity kandang.

Selain itu, kepada masyarakat diimbau untuk tidak membawa masuk ternak babi atau memindahkan ternak babi dari satu wilayah wilayah lain.

Karena dengan berpindahnya ternak babi antar wilayah bisa menyebabkan tersebarnya virus ASF di wilayah tersebut.

“Hingga saat ini belum ditemukannya obat ASF, maka kami menghimbau masyarakat agar meningkatkan kebersihan kandang, penyemprotan disinfektan pada kandang, memberikan pakan  yang baik,”ungkapnya.

Untuk meminimalisir tingkat kematian ternak babi maka pihaknya, telah mengeluarkan surat himbauan kepada masyarakat:
1). Dihimbau kepada masyarakat untuk tidak membeli ternak babi, daging babi dan produk olahannya dari wilayah yang belum diketahui status kesehatan ternak dan produk olahannya.

2). Jika ternak babi ada yang mati jangan dibuang di kali/ laut tempat terbuka melainkan harus dikubur  untuk memutus penularan penyakit.

3). Melaporkan kejadian ternak babi yang sakit dan yang mati ke petugas Puskeswan di wilayah terdekat.

4.) Menjaga kebersihan kandang di wilayah sekitar kandang dengan menyemprotkan cairan disinfektan.

5). Memberi pakan bernutrisi dan vitamin secara rutin untuk meningkatkan daya tanah tubuh pada ternak babi.

6). Membatasi akses keluar  masuk orang ke dalam kandang babi dan dihimbau untuk melakukan disinfeksi kepada orang yang keluar masuk kandang. ***


Powered By NusaCloudHost