“Besok alat berat sudah masuk. Sebagai antisipasi kendaraan roda empat dengan muatan berat bisa ambil jalur alternatif,” ungkapnya.
Sementara Kepala Desa Bipolo Thofilus Tapikab, mengatakan Jembatan Bipolo menghubungkan 6 Kecamatan di Kabupaten Kupang.
Melihat kondisi saat ini, dirinya juga memandang perlu adanya akses alternatif karena bila jembatan itu ambruk pasti beberapa daerah bagian pantai utara terisolir.
Ia juga mengungkapkan Jembatan Bipolo setiap saat dilalui kendaraan proyek bertonase besar.
Oleh karena itu, dirinya berharap pemerintah secepatnya memperbaiki jembatan tersebut agar tidak ambruk atau membuat jalur alternatif.
Sebelumnya beberapa waktu lalu Kadis PUPR Provinsi NTT Maxi Nenabu juga mengungkapkan mereka sebelumnya sangat ingin mengambil langkah antisipatif dengan membuat jalan alternatif sehingga kalau kendaraan berat bisa lewat jalan bawah.
Untuk pembuatan jalan alternatif juga mereka tidak bisa serta merta melakukannya karena aliran sungai tersebut masuk dalam kawasan Taman wisata alam Bipolo.
Untuk itu, dia meminta agar pemerintah Kabupaten Kupang bersama-sama dengan pemerintah provinsi NTT dan BKSDAE mencari solusi untuk bisa mendapatkan jalan keluar terkait dengan pembuatan jalan alternatif untuk mengantisipasi dan meminimalisir korban akibat Jembatan Bipolo yang sudah mulai miring.***
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.