Sampaikan gejala ini kepada pimpinan atau rekan sekerja. Hal ini bermanfaat untuk mengurangi beban kerja.
Sama halnya dengan menciptakan suasana rumah tangga yang nyaman dan tenteram,” ujar dr. Monika.
Berlibur, meditasi, memenuhi jam tidur yang cukup dan rutin berolahraga merupakan cara yang baik dalam mengurangi sekaligus menghilangkan burn out yang hinggap pada diri manusia.
Ia pun mengingatkan bahwa mencegah burnout adalah berhenti dari rutinitas pekerjaan dan atau memvariasikan rutinitas.
“Hanya saja pada antisipasi untuk keputusan tersebut, terlebih dahulu lihat hal positifnya.
Cari sisi positif dalam pekerjaan itu, bersosialisasi dengan rekan kerja, jaga kesimbangan dengan melakukan hobi atau ambil cuti untuk berlibur,”tutur dr. Monika.
Adapun apabila kondisi burn out dirasa berkepanjangan, jangan ragu menemui atau berkonsultasi dengan dokter kejiwaan karena tidak berarti dinyatakan ‘kurang waras’ karena dokter akan melakukan observasi, edukasi termasuk modifikasi.
“Dan pada kondisi tertentu akan dibantu dengan obat obatan berlesensi, komunikasi ke orang dan atau ahli yang tepat menjadi kunci dalam penyembuhan pasien penderita burn out,” ujar dr. Monika. (Dilansir dari D’On)
(Makson Saubaki)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.