Ngabila mengatakan Wolbachia dapat membuat nyamuk Aedes Mesir mandul dan mencegah penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Hal ini secara signifikan mengurangi jumlah orang yang terinfeksi demam berdarah.
Ia menjelaskan, siklus peningkatan kasus DBD di DKI Jakarta terjadi setiap tiga tahun sekali, yakni setiap tiga tahun sekali.
“Sekarang puncaknya sekitar 400 hingga 600 kasus,” kata Ngabila.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengumumkan teknologi Wolbachia untuk membendung penyebaran demam berdarah telah diuji di sembilan negara.
Sebanyak negara yang terkena dampak adalah Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuatu, Meksiko, Kiribati, Kaledonia Baru, dan Sri Lanka. Itu sebabnya teknologi Wolbachia juga digunakan di Indonesia.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
