Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Ditemukan 1 Virus ASF di Kupang, Warga Diminta Waspada

Avatar photo
Foto. Berdasarkan hasil uji laboratorium Dinas Peternakan Propinsi NTT, melalui UPTD Vetiriner yang telah mengambil sampel darah pada ternak babi di Kelurahan Tarus dan Kelurahan Naibonat ditemukan 1 virus African Swine Fever ( ASF).
Foto. Berdasarkan hasil uji laboratorium Dinas Peternakan Propinsi NTT, melalui UPTD Vetiriner yang telah mengambil sampel darah pada ternak babi di Kelurahan Tarus dan Kelurahan Naibonat ditemukan 1 virus African Swine Fever ( ASF).

Kupangberita.com — Berdasarkan hasil uji laboratorium Dinas Peternakan Kabupaten Kupang, melalui UPTD Vetiriner Propinsi NTT  ditemukan 1 virus African Swine Fever ( ASF) pada sampel di Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Kupang, melalui Kabid Keswan, Kesmavet Pengolahan dan Pemasaran drh. Yosep A. Paulus, saat dikonfirmasi  Media Kupang Berita.com, Rabu (18/01) membenarkan hasil temuan tersebut.

“Ya benar sesuai hasil lab dari UPTD Vetiriner ditemukan 1 ekor babi di Kelurahan Naibonat terserang virus ASF.

Sementara sampel yang diambil oleh tim di kelurahan Tarus, itu hasilnya negatif,”jelasnya.

Dikatakan drh. Yosep A Paulus berdasarkan hasil pengamatan dilapangan saat pengambilan sampel di kelurahan Tarus, ternak babi tersebut sementara menciri.

“Artinya dari ciri tersebut bisa disimpulkan sementara ternak tersebut terserang virus. Namun hasil labnya negatif.

Sementara di kelurahan Naibonat ternak tersebut tidak menciri. Tetapi, hasilnya Positif dan tingkat kematiannya sesuai laporan sudah mencapai 18 ekor,”ungkapnya.

Untuk itu selaku Dinas Teknis menghimbau masyarakat untuk waspada dan meningkatkan biosecurity kandang dan kebersihan kandang.

“Kami harapkan bila masyarakat mendapati ternak babinya sakit agar segara melapor ke Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) terdekat,”katanya.

Menangapi hal tersebut, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kupang yang juga peternak, Deasy Ballo – Foeh,  menyampaikan terima kasih Kepada Dinas Peternakan Kabupaten Kupang  yang bergerak cepat, melakukan kordinasi dengan Dinas Peternakan Propinsi NTT dan Laboratorium Kesehatan Hewan Propinsi NTT yang telah datang di Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur mengambil sampel darah pada ternak babi.

“Tidak saja mengambil sampel. Tetapi, memberikan edukasi kepada masyarakat terkait  persoalan matinya ternak babi secara mendadak.

Sesuai penjelasan oleh tim, ternak babi  yang mati pada beberapa hari kemarin itu terserang virus ASF atau virus demam Afrika,”ungkap Deasy Ballo.

Ia menghimbau masyarakat agar memperhatikan kebersihan kadang dengan menyemprot disinfektan dan memastikan banyak orang tidak hilir mudik ke lokasi kandang.

“Jika terdapat ternak babi yang mati sebaiknya dikubur atau dibakar.

Jika dibunuh sebaiknya jangan membagi – bagikan daging tersebut  kepada saudara atau tetangga apalagi menjual.

Karena dengan membagi – bagikan atau menjual itu sudah membagi virus kepada sesama kita,”ungkapnya.

Untuk diketahui tim yang melakukan penyemprotan kandang dan pengambilan sampel di kelurahan Naibonat dari Dinas Peternakan Propinsi NTT dan Laboratorium Kesehatan Hewan, drh. Nita, drh. Julkifli, drh. Fery dan  Benny serta perwakilan dari Dinas Peternakan Kabupaten Kupang.***


Powered By NusaCloudHost