“Kami yang rawat ibunya, kami beri makan, kami urus saat sakit. Tapi anaknya datang usir kami. Di mana hatinya?” ujar Soleman lirih.
Keluarga Matamtasa telah menyurati Bupati Kupang, Wakil Bupati, dan Ketua DPRD Kabupaten Kupang untuk meminta perlindungan hukum serta investigasi atas dugaan pemalsuan dokumen dan keterlibatan oknum aparat desa.
Hingga berita ini ditayangkan, Pemerintah Desa Oeteta belum memberikan keterangan resmi. Redaksi KBC terus membuka ruang klarifikasi demi menjaga prinsip keberimbangan dan integritas jurnalistik.
Konflik ini bukan hanya tentang sebidang tanah, tapi tentang jeritan mereka yang dilupakan oleh sistem.
Sebuah panggilan agar keadilan tidak hanya berpihak pada mereka yang kuat, tetapi juga yang benar. ***
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.