Doa Seorang Ibu yang Menggetarkan Kekuasaan: Tangis Imelda dan Teror di Kupang

Reporter : Makson Saubaki
Doa Seorang Ibu yang Menggetarkan Kekuasaan: Tangis Imelda dan Teror di Kupang.
Doa Seorang Ibu yang Menggetarkan Kekuasaan: Tangis Imelda dan Teror di Kupang.

Doa seorang ibu di Desa Tuakau berubah jadi pemicu teror terhadap Damaris Toulasik, ibu dari guru muda Imelda Fanggidae yang lulus PPG 2025. Sebuah kisah nyata tentang ketidakadilan dan keberanian melawan tekanan sosial.

Kupang, KBC – Tangis seorang anak pecah dari tanah Papua. Bukan karena gagal, tetapi karena keberhasilannya justru membuat sang ibu di kampung halaman menjadi sasaran amarah.

Imelda Fanggidae, guru muda asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang kini bertugas sebagai pendidik di Papua, baru saja dinyatakan lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025.

Namun, kabar bahagia itu berubah menjadi duka ketika ibunya, Damaris Toulasik, diteror oleh sekelompok orang di Desa Tuakau, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Peristiwa memilukan itu terjadi pada Minggu siang, 11 Mei 2025. Sejumlah warga, yang diduga kerabat dari Kepala Desa Tuakau, Benyamin Ndun, mendatangi rumah Ibu Damaris dengan emosi meledak-ledak.

Nama-nama seperti Alek Ndun, Heni Ndaomanu, Sen Beama, Jus Killa, dan Markus Ndun disebut hadir dan ikut memprovokasi suasana.

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com

+ Gabung

Exit mobile version