Kami harap para guru menjadi ujung tombak dalam menanamkan nilai cinta lingkungan kepada anak-anak.
Pendidikan itu menyeluruh, bukan hanya akademik, tetapi juga karakter,” tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang, yang turut hadir, mengakui tantangan dalam mengubah kebiasaan siswa di sekolah, apalagi jika tak sejalan dengan kebiasaan di rumah.
Namun ia yakin, dengan program terintegrasi dan dukungan guru, perlahan akan terbentuk budaya baru yang positif.
“Kita mulai dari anak-anak, lalu ke keluarga, dan akhirnya berdampak pada masyarakat luas.
Sampah bukan cuma urusan pemerintah. Ini tanggung jawab bersama,” katanya.
Senada dengan itu, Provincial Coordinator NTT WfW PLAN Indonesia memuji keberhasilan SDK St. Maria Assumpta sebagai pionir sekolah ramah lingkungan.
Ia berharap keberhasilan ini dapat menular ke sekolah dasar lain.
“SDK St. Maria Assumpta sudah jadi role model. Kami berharap sekolah ini menjadi agen perubahan dalam membangun budaya pemilahan sampah dan keberlanjutan lingkungan hidup,” tutupnya.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.