Kupang, KBC — Dalam sejarah filsafat modern, René Descartes (1596–1650) berdiri sebagai tokoh revolusioner yang mengubah arah pemikiran dunia Barat.
Ia terkenal dengan ungkapan legendarisnya, “Cogito, ergo sum” atau “Aku berpikir maka aku ada”, yang hingga kini tetap relevan dalam berbagai diskursus ilmu pengetahuan, logika, dan bahkan teknologi kecerdasan buatan.
Descartes lahir di La Haye en Touraine, Prancis. Sebagai matematikawan, ilmuwan, dan filsuf, Descartes menyumbang banyak gagasan penting yang menjadi fondasi filsafat modern.
Namun, yang paling monumental adalah keberaniannya mempertanyakan segala sesuatu, termasuk realitas itu sendiri.
Melalui metode skeptisisme radikal, Descartes mengguncang paradigma lama yang terlalu bergantung pada otoritas Gereja dan Aristotelianisme.
Ia memulai pencariannya dengan menganggap segala hal sebagai keraguan, hingga akhirnya menemukan satu kebenaran yang tak terbantahkan: bahwa dirinya berpikir. Maka, jika ia mampu berpikir, ia pasti eksis.
Dari sinilah lahir “Aku berpikir maka aku ada” — sebuah pernyataan sederhana namun sangat mendalam.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.