Daerah  

Flobamora Tak Gentar: Ketika Perempuan NTT Jadi Arsitek Ketangguhan

Astin perempuan disabilitas menjelaskan jalur evakuasi di Lembata.
Astin perempuan disabilitas menjelaskan jalur evakuasi di Lembata.
Oleh: 1. Angel Christy Patricia dan Dr. Syukur M. Adang Jaha Mahasiswa Pasca Sarjana Undana dan Dosen Undana.

Melalui teknik pemulsaan, terasering, dan diversifikasi tanaman, ladangnya yang sebelumnya kering dan tak produktif kini berubah menjadi sumber penghidupan yang menjanjikan.

Panennya melimpah, bahkan melebihi tahun-tahun sebelumnya.

“Sudah puluhan tahun saya hanya menanam padi dan jagung. Sekarang hasil panen saya jauh lebih berlimpah!” ungkap Mama Meri, tersenyum lebar.

Ketangguhan yang ditunjukkan Mama Meri menjadi inspirasi bagi para petani lain di desanya. Dengan kerja keras dan kemauan belajar, ia membuktikan bahwa adaptasi terhadap perubahan iklim bukan hanya isu global, tetapi nyata dan bisa dilakukan dari rumah sendiri.

Mengikis Dominasi Maskulin dalam Penanggulangan Bencana

Kisah Yunita, Astin, dan Mama Meri menunjukkan satu benang merah yang kuat: perempuan bukan hanya korban atau pihak yang terdampak, tetapi adalah aktor penting dalam membangun ketahanan.

Peran mereka sangat strategis karena mereka mampu menjangkau kelompok-kelompok yang kerap terlupakan, mengadopsi pendekatan berbasis komunitas, dan menjembatani kebutuhan praktis dengan solusi yang berkelanjutan.

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com

+ Gabung

Exit mobile version