“Kacang ini 100% organik. Dan bebas dari kontaminasi mikrobiologi serta bebas dari aflatoksin,”ujarnya.
Lebih lanjut kata I Nyoman, jika melihat secara keseluruhan wilayah NTT sebagian besar masyarakat mata pencahariannya pada sektor pertanian.
Pertanian di NTT, harus menjadi hal yang yang sangat luar biasa. Kita perlu dorong sehingga pertumbuhan pertanian kita menjadi luar biasa.
“Tetapi ironinya yang terjadi penerimaan petani itu tidak berbanding lurus dengan pengeluaran artinya penerimaan petani itu 95 persen tetapi pengeluarannya 100 persen,”ujar I Nyoman.
Dirinya mengemukakan beberapa hal yang akan di lakukan untuk mendorong para petani yakni, Pertama Bank Indonesia akan menginisiasi ekosistem pembiayaan untuk TJPS.
Kedua Pada tanggal 17 Agustus 2022 akan dilaunching ekosistem untuk peternakan, ternak sapi ongole di Sumba, sapi Bali di Timor dan Flores.
“Hari ini momen yang sangat luar biasa, kita menyaksikan ekspor perdana kacang lurik 100% organik.
Mudah-mudahan melalui kesempatan ini, kita akan lakukan pengembangan ekosistem pembiayaan. Sehingga dari 16 hektar kita bisa kembangkan saat ini bisa mencapai 100 -200 hektare,”kata I Nyoman.***
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.