Kupang, KBC — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Nusa Tenggara Timur (NTT) mengungkapkan bahwa fenomena cuaca panas ekstrem yang melanda wilayah tersebut dalam beberapa pekan terakhir merupakan kejadian tahunan yang lazim terjadi menjelang musim hujan.
Fenomena ini dipicu oleh posisi gerak semu matahari yang kini berada di bagian selatan garis khatulistiwa, sehingga sinar matahari jatuh lebih tegak lurus di atas wilayah NTT dan menyebabkan peningkatan suhu udara secara signifikan.
Posisi Matahari Jadi Penyebab Utama Panas Ekstrem
Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenotek, menjelaskan bahwa posisi matahari yang kini berada lebih dekat dengan wilayah selatan membuat sinar matahari memancar lebih kuat dan lurus di atas permukaan bumi.
“Ketika posisi matahari berada di selatan khatulistiwa, intensitas panas yang diterima wilayah NTT meningkat, terutama pada siang hari.
Hal inilah yang menyebabkan masyarakat merasakan kondisi udara yang sangat panas,” jelasnya kepada wartawan di Kupang.
Selain faktor posisi matahari, angin monsun timur juga memperkuat kondisi kering dan panas di sebagian besar wilayah NTT.
Angin ini berasal dari Australia dan membawa massa udara dengan kelembapan sangat rendah, sehingga pembentukan awan dan potensi hujan menjadi sangat terbatas.
Suhu Udara di NTT Meningkat Tajam
BMKG mencatat beberapa wilayah pesisir seperti Kupang, Ende, dan Sabu Rote mengalami suhu udara tertinggi dalam beberapa minggu terakhir.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.










