Kepala SMA Negeri 4 Kupang, Frans Baluloa, juga telah menerima laporan resmi terkait kejadian tersebut.
Kondisi Esri cukup memprihatinkan. Luka di bagian kepala membuatnya harus dirawat intensif, sementara trauma mendalam tampak jelas di wajah remajanya yang pucat.
Dalam keterangannya kepada polisi, Esri mengaku tidak mengenal pelaku.
Ia hanya ingat bahwa pelaku bertubuh tinggi, sekitar 170 cm, berusia di atas 40 tahun, berambut pendek, mengenakan kaos dan celana pendek.
Ciri khas lainnya adalah sorot matanya yang tajam dan logat Timor yang kental.
Pihak kepolisian kini tengah melakukan penyelidikan intensif.
Jalan setapak tempat kejadian perkara telah dipasangi garis polisi, dan sejumlah saksi telah dimintai keterangan.
Namun hingga kini, identitas pelaku masih misterius dan menjadi teror baru bagi warga sekitar.
Peristiwa ini menggugah perhatian masyarakat Kota Kupang, khususnya para orang tua dan pihak sekolah, agar lebih waspada terhadap jalur rawan yang kerap dilalui pelajar.
Banyak yang mempertanyakan keamanan jalur tersebut, mengingat lokasinya yang tertutup semak-semak tinggi dan minim penerangan serta pengawasan.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.