“Nilai-nilai dari Santo Fransiskus inilah yang kemudian diambil oleh Paus Fransiskus dan membuat dirinya mengganti nama aslinya Jose Mario Bergoglio menjadi Paus Fransiskus,” terang pria kelahiran Kota Kupang ini.
Selain memiliki kecintaan akan alam, Fransiskus dari Assisi sendiri dikenal sebagai manusia kemiskinan dan cinta damai.
Oleh sebab itu, Paus Fransiskus adalah tokoh pemimpin agama yang terkenal dengan kesederhanaan dan terbuka terhadap beragam kalangan, serta dialog antar agama.
Teladan ini tercermin dari kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia beberapa waktu lalu.
Dalam ensikliknya Laudato Si, Paus Fransiskus membicarakan tentang ibu bumi sebagai rumah bersama.
Bagaimana rumah diibaratkan sebagai Ibu Pertiwi yang menyuap dan mengasuh, serta menumbuhkan aneka ragam buah-buahan, beserta bunga warna-warni, dan rerumputan.
Pemikiran ini, bagi Mantan Alumni Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) ini, merupakan seruan yang mendalam dan sangat kontekstual dengan NTT.
Para petani, peternak, dan nelayan yang merupakan masyarakat dengan tingkat kemiskinan ekstrim adalah kaum papa yang perlu diperhatikan.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.