“Akan tetapi, dampak bencana turun dari tahun ke tahun yang memperlihatkan hasil dari upaya pencegahan dan mitigasi,” jelas Dia.
Suharyanto yang juga sempat menjabat Ketua Satgas Penanganan Covid-19 dan Ketua Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), bercerita tentang pengalaman menangani kedua bencana non alam tersebut.
“Selain bencana alam, ada bencana non alam menjadi tugas BNPB. Covid-19 sudah berakhir, sejak 21 Juni 2023 sudah masuk endemi dan sampai sekarang bisa terkendali.
Indonesia diakui sebagai negara terbaik dalam penanganan Covid-19,” ujarnya.
“Kemudian penyakit mulut dan kuku, ini menimpa pada hewan ternak. Tahun 2022 ada kasus dan menyebar cepat, ratusan ribu sapi, kerbau, kambing dan babi, terjangkit.
PMK ini turut berdampak pada ekonomi dan kepercayaan negara lain pada Indonesia, sehingga penanganannya harus diurus dengan baik,” tegas Suharyanto
Tidak hanya melakukan penanganan bencana yang ada di Indonesia saja, BNPB juga terjun membantu penanganan bencana di negara lain.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.