Selain itu, NTT memiliki potensi peternakan sapi yang luar biasa, namun belum dikembangkan. Sayangnya, BPTP NTT masih terbatas dari aspek ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana dan prasarana pertanian. Karena itu, sinergi dan dukungan aspirasi dari Bapak Ansy Lema sangat kami butuhkan,” ujar Dr. Procula.
Sementara itu, Sub Koordinator Program BPTP NTT Dr. Ben De Rosari menginformasikan bahwa sebagai wujud apresiasi atas dukungan dan sinergi, BPTP NTT akan memberikan bantuan satu ton benih Padi Inpari Nutri Zinc kepada Ansy Lema untuk disalurkan kepada para petani di NTT.
Ia juga memaparkan inovasi BPTP NTT seperti inovasi pertanian benih padi, jagung, dan kedelai, juga inovasi peternakan seperti pakan ternak khas NTT yang diberi nama Remire, kandang penggemukan, dan pemurnian benih ternak sapi.
“Contohnya, BPTP NTT dalam koordinasi dengan Balitbangtan sedang mengembangkan jenis padi Inpago 13 Forti Zinc. Habitatnya adalah lahan kering (sawah tadah hujan atau ladang).
Sedangkan Padi Inpari Nutri Zinc berhabitat di lahan basah (sawah). Saat ini Inpago 13 Forti Zinch sementara uji lokasi, jika berhasil maka akan didiseminasikan kepada para petani,” jelas Dr Ben.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.