Menantang Arus: Michelle, Satu-Satunya Teknisi Proteksi Perempuan di Timor yang Tumbuhkan Harapan Baru

Reporter : Makson Saubaki
Michelle Rosa Revolusi Tindi, teknisi proteksi perempuan pertama di Pulau Timor saat bertugas di Gardu Induk PLN NTT.
Michelle Rosa Revolusi Tindi, teknisi proteksi perempuan pertama di Pulau Timor saat bertugas di Gardu Induk PLN NTT.

Bekerja dalam tekanan tinggi adalah bagian dari rutinitasnya.

Menurutnya, pekerjaan ini bukan hanya soal fisik, tetapi menuntut ketelitian tinggi dan mental yang kuat.

“Bukan sekadar tenaga, tapi ketangguhan mental dan kecermatan adalah kunci. Sistem proteksi tidak boleh gagal. Satu kesalahan kecil bisa menyebabkan pemadaman luas,” jelasnya.

Di tengah tugas-tugas berat itu, Michelle tak gentar. Ia justru menikmati tantangan demi tantangan.

Baginya, menghadirkan listrik hingga ke pelosok bukan sekadar pekerjaan teknis, tetapi bagian dari misi kemanusiaan.

“Listrik bukan hanya soal teknologi, tapi tentang menghadirkan cahaya bagi kehidupan yang lebih baik,” katanya tegas.

F. Eko Sulistyono, General Manager PLN UIW NTT, menyampaikan apresiasi atas kontribusi Michelle dan teknisi perempuan lainnya di wilayah kerjanya.

“Kami bangga dengan ketangguhan Srikandi-srikandi kami. Semangat juang mereka luar biasa, dan kami berharap kisah mereka menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya perempuan, untuk berani mengambil peran di dunia teknik,” ungkapnya.

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com

+ Gabung

Exit mobile version