Mereka mengaku baru mendapat pemahaman tentang pentingnya legalitas pernikahan dari sosialisasi pemerintah kelurahan.
“Saya pikir selama kita sudah tinggal bersama dan punya anak, itu cukup. Tapi ternyata legal itu penting untuk masa depan anak-anak,” ujar Anselmo.
Bagi Wali Kota Cristian Widodo, kisah Anselmo, Maria, Lusia, dan Dominggus bukan sekadar data statistik.
Mereka adalah wajah nyata masyarakat Kupang, yang harus dirangkul dalam semangat inklusif dan keadilan.
“Tanpa komitmen, kamu tidak akan mulai. Tapi tanpa konsistensi, kamu tidak akan pernah selesai,” ucapnya, mengutip kalimat yang memantik semangat para pasangan.
Pagi itu, di Gereja Kolhua, bukan hanya cinta yang disahkan, tetapi juga sebuah janji baru untuk menata masa depan, bukan lagi dalam bayang-bayang keraguan, tetapi dalam terang hukum dan harapan.
Karena ketika cinta mendapat pengakuan, ia bukan lagi sekadar perasaan, melainkan fondasi kuat bagi keluarga dan masyarakat .***
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.